Renungan Cinta Tanpa Syarat

9:25:00 pm Add Comment


:: Cinta Tanpa Syarat ::


Dikisahkan, ada sebuah keluarga besar. Kakek dan nenek mereka merupakan pasangan suami istri yang tampak serasi dan selalu harmonis satu sama lain. Suatu hari, saat berkumpul bersama, si cucu bertanya kepada mereka berdua, "Kakek, Nenek, tolong beritahu kepada kami resep akur dan cara Kakek dan Nenek mempertahan cinta selama ini agar kami yang muda-muda bisa belajar."


Mendengar pertanyaan itu, sesaat kakek dan nenek beradu pandang sambil saling melempar senyum. Dari tatapan keduanya, terpancar rasa kasih yang mendalam di antara mereka. "Aha, Nenek yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian," kata kakek.


Sambil menerawang ke masa lalu, nenek pun memulai kisahnya. "Ini pengalaman kakek dan nenek yang tak mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik. Suatu hari, kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul 'bagaimana memperkuat tali pernikahan'. Di sana dituliskan, masing-masing dari kita diminta mencatat hal-hal yang kurang disukai dari pasangan kita. Kemudian, dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan bahagia. Nah, malam itu, kami sepakat berpisah kamar dan mencatat apa saja yang tidak disukai. Esoknya, selesai sarapan, nenek memulai lebih dulu membacakan daftar dosa kakekmu sepanjang kurang lebih tiga halaman. Kalau dipikir-pikir, ternyata banyak juga, dan herannya lagi, sebegitu banyak yang tidak disukai, tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nenekmu ini," kata nenek sambil tertawa. Mata tuanya tampak berkaca-kaca mengenang kembali saat itu.


Lalu nenek melanjutkan, "Nenek membacanya hingga selesai dan kelelahan. Dan, sekarang giliran kakekmu yang melanjutakan bercerita." Dengan suara perlahan, si kakek meneruskan. "Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetapi.... kosong. kakek tidak mencatat sesuatu pun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu adalah wanita yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikit pun. Nenekmu cantik, baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi kakek." Nenek segera menimpali, "Nenek sungguh sangat tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apa pun yang cukup besar yang dapat menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua."


Sering kali di kehidupan ini, kita lebih banyak menghabiskan waktu dan energi untuk memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan, dan yang menyakitkan. Padahal, pada saat yang sama kita pun sebenarnya punya kemampuan untuk bisa menemukan banyak hal indah di sekeliling kita.


Saya yakin dan percaya, kita akan menjadi manusia yang berbahagia jika kita mampu berbuat, melihat, dan bersyukur atas hal-hal baik di kehidupan ini dan senantiasa mencoba untuk melupakan yang buruk yang pernah terjadi. Dengan demikian, hidup akan dipenuhi dengan keindahan, pengharapan, dan kedamaian.


Please Like and Share

Keutamaan memperbanyak membaca sholawat nabi

6:44:00 am Add Comment

 


Kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat Nabi dalam kehidupan sehari-hari. Keutamaannya sangat penting, mulai dari menghapus dosa hingga terpenuhinya hajat.


Membaca shalawat dapat dilakukan kapan saja, baik sebagai dzikir setelah shalat atau kapanpun untuk mengisi waktu luang. Dalil keutamaan membaca shalawat ini banyak sekali kita temukan, baik dalam Al-Qur’an maupun hadits.

Keutamaan memperbanyak shalawat.


اكثروا من االصلاة علي فى كل يوم جمعة فمن كان اكثرهم علي صلاة كان اقربهم منزلة 


 "Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku setiap hari Jumat. Barang siapa yang paling banyak membaca shalawat atasku, maka dia paling dekat kepadaku kedudukannya." 


 من صلى علي في يوم الجمعة الف مرة لم يمت حتى يرى مقعده فى الجنة 


 "Barang siapa membaca shalawat atasku pada hari Jumat seribu kali, maka ia tidak mati kecuali akan diperlihatkan kedudukannya di surga.


Ada banyak fadlilah&keutamaan memperbanyak shalawat,diantaranya:


 1. Bacaan shalawat pada hari atau malam Jumat tersebut langsung dihadapkan kepada Nabi Muhammad SAW. 

2. Yang terbanyak membaca shalawat khususnya pada hari Jumat- derajat kedudukannya lebih dekat kepada Nabi Muhammad SAW.

 3. Yang mengamalkan membaca shalawat hari Jumat akan ditulis dalam kelompok para syahid dan mendapatkan syafaat pada hari kiamat. 

4. Dikabulkan hajat-hajatnya, baik kebutuhannya di akhirat maupun di dunia.

 5. Pada hari kiamat akan datang bersama Nabi Muhammad seraya mukanya bercahaya.

6. Shalawat termasuk amal birrul-walidain(bakti kepada orang tua),karena bacaan shalawat kalian disampaikan oleh para malaikat ke kanjeng Nabi SAW di maqam syarif dengan menyebut ini shalawat dari fulan bin fulan(dengan menyebut nama kedua ortu) dihadapan kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini 10 keutamaan membaca shalawat Nabi dari Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam akhir karyanya Kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, dilansir dari NU Online. Sepuluh keutamaan ini disarikan dari Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah saw.

 

  1. Mendapatkan rahmat dari Allah yang maha kuasa dan maha pengampun (shalatul malikil ghaffar).
  2. Mendapat syafaat dari  Nabi Muhammad saw (syafa’atun nabiyyil mukhtar).
  3. Mengikuti tradisi malaikat abrar (al-Iqtida bil mala’ikatil abrar)
  4. Membedakan diri dari orang munafik dan orang kafir (mukhalafatul munafiqin wal kuffar).
  5. Penghapusan kesalahan dan dosa (ahwul khathaya wal awzar).
  6. Pemenuhan hajat dan harapan  (qadha’ul hawa’ij wal awthar)
  7. Penerangan lahir dan batin (tanwiruz zawahir wal asrar)
  8. Keselamatan dari neraka (an-najatu minan nar)
  9. Masuk ke dalam surga (dukhulu daril qarar).
  10. Salam dari Allah yang maha mulia dan kuasa (alamul azizil jabbar).​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​