Tips Membuat Rumah Menjadi Nyaman dan Tenteram

12:35:00 pm Add Comment


Semua muslim dan muslimah mempunyai tujuan hidup dan cita-cita yang bermacam-macam dalam urusan dunia. Dan dalam urusan rumah tangga semua hampir sama ingin membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah.


Sebagai mana Allah Ta'ala telah menyatakan dalam firmanNya:


وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ 

🍃 "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir". 🍃


📚[Ar Ruum:21].


🏡 Rumah menjadi surga jika ada ketenangan kasih sayang dan terjalin kecintaan.


📌 Juga menurut ulama 3 hal ini merupakan tanda kebahagiaan seorang hamba dan tanda keberuntungannya di dunia dan di akhirat.


👤 Seorang hamba sama sekali tidak pernah bisa terlepas dari 3 hal tersebut:


👉  1. Syukur ketika mendapatkan nikmat.

👉  2. Sabar ketika mendapat cobaan.

👉  3. Bertaubat ketika melakukan kesalahan.


🏡 Ciri-ciri lain rumah sebagai surga adalah :


👉  1.Kian timbulnya kasih sayang.

👉  2.Isi rumah saling faham satu dengan yang lainnya.

👉  3.Suka untuk untuk tinggal di rumah.

👉  4.Adanya komunikasi yang sehat.

👉  5.Waktu-waktu kebersamaan terjaga, seperti sarapan, makan malam dll.


🏡 Adapun rumah yang tidak lagi menjadi surga bahkan ke arah neraka perpecahan:


📌 1.Tidak Lagi Berpasangan. 

Apabila waktu untuk bersama sudah jarang atau bahkan tidak ada, secara tak langsung pasangan suami istri sudah mulai berpisah dalam pernikahan.


📌 2. Salah Satu Menolak Untuk Mencoba.

Ada masalah dalam rumah tangga memang hal biasan, akan tetapi kalau sangat sering dan tidak ada penyelesaiannya, tanda tanda kehancuran.


📌 3. Kelangkaan Rasa Menghargai Antar Pasangan


📌 4. Tidak lagi menjadi team yang kompak, yang bisa kerjasama.


📌 5. Sudah tidak ada komunikasi satu dengan lainnya, suami dan istri atau anak-anak yang kian menjauh.


📌 6. Tidak Lagi Ada Kesinambungan Antara Keinginan Dan Kebutuhan 

Saling memenuhi kebutuhan bisa menjaga keutuhan rumah tangga.


🏡 RUMAH SURGA DAN NERAKA ✨🔥


🍂 Beruntunglah mereka yang meraih surga di dunia.


🍂 Dalam bentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah.

Membina mahligai kehidupan walau hanya sementara.


🏡 Rumah yang didalammnya ayat-ayat Allah dibaca.


🏡 Rumah yang didalamnya ayat kauniyah, kelahiran kasih sayang percintaan dan kematian serta kesedihan yang sewajarnya.


♨ Sengsaralah dan meranalah


✔ Siapa saja yang menjadikan rumahnya adalah nerakanya.


✔ Tidak ada lagi ketenangan, kasih sayang apalagi kecintaan.

Karena setiap penghuninya datang membawa kayu api.

🔥 Api cemburu.....

🔥 Api ketidak jujuran....

🔥 Api kebohongan......

🔥 Api kepura-puraan......

🔥 Api kemarahan....

🔥 Api pengkhianatan....

🔥 Api ktidak adilan....

🔥 Api kedzoliman.....

🔥 Api perselingkuhan....

🔥 Api kecurangan......

🔥 Api sandiwara....

🔥 Api entah apalagi

Sehingga semua penghuni terasa terpanggang di dalamnya.


Si bapak yang tak lagi berwibawa, si ibu yang kian goyah dan gundah gulana, tinggallah buah hati yang rapuh dan bingung tak terarah....kemana hendak melangkah...

faliyyadza biilahi.

Allahua'lam

~~~~~~~~

✍🏼 Ustadz Abu Aminah Abdurrahman


═════════ ❁✿❁ ═════════


Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ. 💐


•┈┈•••○○❁🌿🌸🌿❁○○•••┈┈•

Rangkuman Materi Perbandingan Sistem Komunikasi

Rangkuman Materi Perbandingan Sistem Komunikasi

7:18:00 am Add Comment

1: Sistem Komunikasi

Pada sistem komunikasi, tema utama yang mendapat perhatian adalah isu-isu komunikasi nonmedia ataupun yang bermedia dalam struktur komunikasi masyarakat. Sistem komunikasi nonmedia menjelaskan mengenai bagaimana struktur nonmedia dalam masyarakat yang menjadi saluran-saluran komunikasi. Misalnya, dalam proses input pada sistem politik, media sosial apa saja yang digunakan dalam masyarakat. Kegiatan-kegiatan sosial semacam arisan ataupun kesenian-kesenian rakyat bisa menjadi contoh saluran komunikasi nonmedia yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.

Pada sistem komunikasi bermedia, diskusi terarah pada sistem media pers cetak dan media penyiaran yang dikembangkan dalam masyarakat. Sistem media biasanya meliputi harapan dan idealisme yang tumbuh di masyarakat tentang pemfungsian pers di satu sisi dan tujuan-tujuan masyarakat yang bisa dioptimalkan melalui optimalisasi media.

Sistem komunikasi media dalam hal ini pers bisa dibedakan karakteristiknya dari satu negara ke negara lainnya. McQuail, mengklasifikasikannya berdasar pada ragam tingkatan dari otonomi media di antaranya, fungsi kolaboratif, fungsi surveillance, fungsi fasilitator, dan fungsi kritis/dialektik. Sistem komunikasi khususnya yang terkait dengan pers, dibedakan oleh Siebert, Peterson, dan Schramm dalam 4 model, yaitu pers otoritarian, pers libertarian, pers tanggung jawab sosial, dan pers Soviet komunis. Kategorisasi ini sangat kental diwarnai oleh pengaruh sistem politik yang berlaku di masing-masing negara. Implikasinya adalah sistem komunikasi yang dikembangkan akan berbeda-beda.

Terkait dengan sistem penyiaran, Donald R.Brown menggunakan 5 elemen dasar yang dinilainya akan memengaruhi sistem komunikasi yaitu faktor geografi, demografi/linguistik, budaya, ekonomi, dan politik. Dalam konteks yang sama terkait dengan sistem penyiaran, penulis lainnya Tomas Coppens, Leen d’Haenens, dan Frieda Saey lebih menekankan bahwa sistem penyiaran lebih dipengaruhi oleh keputusan-keputusan yang bersifat politis dan ketentuan-ketentuan formal lainnya.


2: Sistem Komunikasi dipandang dari Pendekatan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia

Pendekatan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia memandang sistem komunikasi sebagai elemen penting dalam merealisasikan tujuan-tujuan sistem yang sudah ditentukan. Media menjadi aktor penting yang menjalankan fungsi input dan menyerap seluruh kebutuhan masyarakat. Selanjutnya, struktur komunikasi diharapkan juga dapat mensosialisasikan berbagai output yang biasanya berupa kebijakan yang berlaku untuk seluruh masyarakat. Dalam perspektif HAM yang menjadi elemen penting dalam sistem politik demokrasi, struktur komunikasi baik bermedia ataupun nonmedia akan dilihat kontribusinya terhadap penegakan nilai hak asasi manusia. Dalam konteks ini, akan dibicarakan mengenai bagaimana akses bagi para pelaku media dalam mencari berita bagi kepentingan masyarakat, sekaligus sejauh mana masyarakat mendapatkan hak-haknya secara optimal dalam masyarakat demokrasi.

Pendekatan demokrasi dan HAM sangat kental membahas mengenai bagaimana nilai-nilai demokrasi dan penegakan HAM memengaruhi sistem komunikasi yang dikembangkan. Dalam hal ini, serangkaian prakondisi dan faktor-faktor penentu bagi sebuah media yang demokratis dan mendukung penegakan HAM menjadi kajian inti.
Sistem komunikasi yang dilihat dari pendekatan demokrasi dicirikan oleh sifat sistem komunikasi yang menjunjung karakter konstitusional yaitu bahwa dalam negara demokratis segala aturan main dirumuskan dalam aturan-aturan konstitusi sehingga segala sesuatu mendapatkan jaminan kepastian hukum, partisipatoris, yaitu bahwa seluruh elemen masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam keputusan-keputusan penting dalam masyarakat. Ketiga sifat rational choice yaitu bahwa pengambilan keputusan oleh masyarakat haruslah didasarkan pada pilihan-pilihan yang bersifat rasional.
Terdapat lima fungsi dasar yang diidealkan, yaitu pertama, media harus menginformasikan pada warganya mengenai apa yang terjadi di sekitar lingkungannya (Fungsi ini disebutkan sebagai fungsi media “surveillance” dan “monitoring”). Kedua, media harus mendidik dalam arti memberikan pemaknaan yang signifikan terhadap fakta tertentu. Ketiga, media harus menyediakan sebuah arena bagi wacana politik, memfasilitasi format “opini publik” dan melayani proses umpan balik bagi masyarakat. Peran keempat, memberikan ruang publisitas pada institusi pemerintahan ataupun institusi politik. Kelima, media dalam masyarakat demokratis menjalankan fungsi “advocacy” atau pembelaan terhadap fungsi politik tertentu.
Dalam pendekatan hak-hak asasi manusia sistem komunikasi dikembangkan sedemikian rupa sehingga berbagai pandangan politik baik yang berkeinginan untuk melenyapkan demokrasi ataupun yang menyuburkan nilai demokrasi tumbuh seiring dalam masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat. Sistem media dikembangkan dalam konteks peran bahwa media tidak suci dan para penulis tidak secara otomatis mempunyai etika yang lebih tinggi dari politikus. Pemberitaan yang objektif serta komentar yang kritis merupakan sumbangan wartawan yang terbesar pada pengembangan hak-hak asasi manusia. Wartawan diharapkan berperan seprofesional mungkin sehingga kebebasan pers dapat dimaknai sedemikian rupa.


3: Hubungan Antara Sistem Komunikasi dengan Sistem Sosial dan Sistem Politik

Sistem komunikasi sangat erat berelasi dengan sistem sosialnya, sekaligus dengan sistem politiknya sehingga melahirkan kajian sistem komunikasi sosial dan sistem komunikasi politik.

Sistem komunikasi sosial berperan penting dalam menjamin terintegrasinya masyarakat dalam pencapaian tujuan bersama. Sistem sosial yang sehat terjadi apabila sistem komunikasi mampu menghubungkan antara fungsi-fungsi subsistem dalam masyarakat, di antaranya relasi antara sistem politik, sistem ekonomi, dan sistem budaya. Itulah sebabnya maka sistem komunikasi sering disebut sebagai bloodlife yang menjamin berjalannya sistem sosial.

Konsep penting terkait dengan komunikasi sosial adalah identitas dan representasi. Identitas bermakna “kesatuan” atau “kesamaan”. Kita membentuk opini berdasarkan persamaan dan perbedaan antara diri kita dan yang lain. Sistem komunikasi baik melalui media maupun nonmedia sangat berperan penting dalam pembentukan identitas. Representasi sosial terkait dengan fenomena bahwa Media massa berperan penting dalam memberikan ruang untuk merepresentasikan komunitas-komunitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan tujuan untuk merefleksikan dan memelihara keberlangsungan identitas dan format kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat, media menjadi arena persaingan antar kelompok untuk dapat dihadirkan dan direpresentasikan di dalam media tersebut.

Hubungan antara sistem komunikasi dan sistem politik terkait dengan Komunikasi politik yang berhubungan dengan bagaimana sistem komunikasi dibangun mulai dari bagaimana masyarakat menyampaikan pendapatnya yang berupa tuntutan (demand) dan dukungan (support) kepada infrastruktur politik. Di dalamnya terdapat elemen-elemen partai politik, media, kelompok kepentingan dan kelompok penekan, hingga masuk pada elemen suprastruktur politik (kelompok legislatif, eksekutif, dan yudikatif) yang mengolahnya menjadi output yang berupa kebijakan ataupun kebijaksanaan tertentu.

Dalam masyarakat demokratis, sistem komunikasi politik bersifat horizontal di mana kelompok-kelompok infrastruktur politik dan suprastruktur politik memiliki posisi yang seimbang sehingga komunikasi bersifat setara. Hal ini sangat berbeda dengan sistem komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat otoritarian di mana komunikasi bersifat vertikal dari atas ke bawah dengan peran pemerintah yang sangat dominan. Masyarakat dianggap audience pasif yang menjadi objek proses komunikasi. Masyarakat hanya menerima instruksi dan doktrin dari pemerintah dan tidak memiliki hak untuk memengaruhi hasil kebijakan yang akan diambil. Dalam kerangka pemahaman yang semacam ini isu yang didiskusikan dalam konteks komunikasi politik banyak terkait dengan media dan demokratisasi, teori agenda setting hingga teori framing.


4: Sistem Komunikasi Autoritarian

Teori autoritarian dapat dijelaskan melalui beberapa asumsi yang meliputi (1) hakikat tentang manusia, (2) hakikat masyarakat dan negara,(3) hubungan manusia dengan negara, serta (4) hakikat pengetahuan dan kebenaran. Intinya teori autoritarian meyakini bahwa manusia hanya akan mencapai potensi terbaik dirinya dengan menjadi bagian dari sebuah masyarakat. Negara merupakan organisasi tertinggi dan mengungguli individu ataupun kelompok. Negara sebagai bentuk kolektivitas tertinggi dari masyarakat menempati hierarki tertinggi di atas semua manusia. Manusia dalam negara autoritarian dipercaya memiliki perbedaan tingkat kemampuan mental dan intelektual. Adanya perbedaan ini perlu diwujudkan dalam suatu struktur sosial yang menempatkan orang-orang “bijak” lebih tinggi posisinya dari orang awam. Orang-orang bijak tersebut berhak menentukan apa itu pengetahuan dan kebenaran, yang kemudian dijadikan patokan kebenaran untuk manusia lainnya.

Pemikiran autoritarian banyak didukung dan dibenarkan oleh para filsuf dan pemikir besar di zamannya. Tokoh-tokoh seperti halnya Plato, Machiavelli, Thomas Hobbes, dan Hegel, memiliki titik-titik pertemuan yang memberikan dukungan pada pemikiran autoritarian. Pemonopolian penafsiran biasanya dipakai penguasa untuk memperkuat kekuasaannya karena hak monopoli atas ideologi memungkinkannya mempergunakan ideologi tersebut sebagai senjata ampuh untuk melumpuhkan atau menghancurkan siapa saja yang mengkritik apalagi menentang kekuasaannya.

Sepanjang abad keenam belas hingga kedelapan belas, ada setidaknya empat bentuk piranti sistem komunikasi autoritarian yang dijalankan sejumlah kerajaan atau negara monarki untuk mengontrol media massa. Pertama, bentuk-bentuk pengendalian yang diterapkan adalah lisensi atau apa yang disebut di Inggris pada Abad XV hingga XVII sebagai “patent”, yakni izin khusus untuk mencetak dan menerbitkan selebaran ataupun buku. Bentuk kedua adalah monopoli, yakni bila kepemilikan media dalam sebuah kerajaan atau pemerintahan dibatasi hanya berada dalam tangan satu perusahaan atau pemilik. Bentuk kontrol yang ketiga adalah sensor, di mana setiap bahan-bahan yang akan dicetak atau dipublikasikan terlebih dahulu harus dilaporkan kepada pihak pemerintah. Bentuk pengendalian media yang keempat adalah melalui tuntutan hukum, yakni dengan menjadikan penulis atau pemilik percetakan berada di bawah regulasi yang membatasi ruang gerak mereka.

Contoh sistem komunikasi otoriter adalah apa yang dikembangkan oleh pemerintahan nasionalis sosialis Jerman yang memerintah Jerman tahun 1933 hingga 1945 yang merupakan contoh klasik pemerintahan otoriter yang cenderung bersifat fascis. Stasiun penyiaran diharapkan untuk bertanggung jawab sosial terhadap masyarakatnya. Pada titik tertentu pemerintah autoritarian melakukan bredel dan menutup stasiun penyiaran jika isi programnya dianggap tidak sesuai dan mengganggu misi pemerintah. Contoh lain adalah sistem komunikasi pada sistem politik komunis. Dalam sistem media komunis perilaku yang didorong untuk direalisasikan adalah bekerja untuk kepentingan bersama, siap untuk membela dan mengabdi pada negara, serta memperluas pencapaian-pencapaian prestasi di bawah komunisme.

Saat ini semakin sedikit negara yang sepenuhnya menganut sistem autoritarian, termasuk dalam mengontrol media massa dalam negara mereka. Namun, data menunjukkan bahwa walaupun secara filosofis tidak ada lagi negara yang mengatakan dirinya menjalankan sistem autoritarian, tetapi dalam praktiknya cara-cara yang pada prinsipnya bersifat autoritarian tetap dijalankan dengan masing-masing pilihan kebijakan dan derajat kekuatan. Salah satu cara yang masih terus bertahan untuk “mengendalikan” media massa adalah melalui tuntutan hukum.


5: Sistem Komunikasi Libertarian

Libertarian adalah suatu filsafat politik yang mengagungkan kebebasan, mengutamakan hak-hak individu, serta mengarah ke pembentukan kerja sama. Asumsi dasar dari paham libertarian adalah pengakuan pada hak-hak mendasar manusia serta tanggung jawabnya.Paham ini memandang bila pemerintah terlalu mengontrol kehidupan warganya maka masyarakat akan kehilangan harkat martabatnya. Artinya, apabila pemerintah terlalu banyak campur tangan, masyarakat akan dijauhkan dari kebebasannya untuk hidup sesuai dengan hak dasar individu dan dijauhkan pula dari usahanya untuk hidup sesuai dengan kemampuannya sehingga masyarakat akan hilang martabat kemanusiaannya dan hilang pula kebebasannya.

Berbeda dengan sistem komunikasi autoritarian dimana aktivitas komunikasi dan transaksi informasi ditetapkan, dijalankan, dan dikendalikan oleh pemerintah maka dalam sistem komunikasi libertarian rakyat memiliki kebebasan untuk ikut menentukan, menjalankan, dan mengendalikan aktivitas komunikasi yang terjadi. Kebebasan ini dimulai dengan membolehkan mereka untuk menetapkan bentuk dan cara berkomunikasi, menjalankan rencana aktivitas komunikasi, dan pengendalian secara berimbang antara rakyat dan pemerintah dalam komunikasi atau sedapat mungkin dalam bentuk peniadaan pengendalian komunikasi oleh pemerintah. Kebebasan berkomunikasi dalam sistem komunikasi libertarian menyangkut empat hal  yaitu ;
1) tidak satu orang/kelompok pun yang dapat membungkam pendapat orang lain dan mengatasnamakan kebenaran itu menjadi kebenaran miliknya,
2) apabila banyak orang memiliki pendapat yang sama dan lebih sedikit orang memiliki pendapat yang berbeda maka pendapat orang banyak ( mayoritas ) itu tidak boleh sama sekali meniadakan pendapat orang-orang yang lebih sedikit jumlahnya (minoritas),
3) apabila sejumlah orang memiliki pendapat yang sama dan hanya satu orang berpendapat berbeda maka yang satu orang ini sama sekali tidak boleh dibungkam dan
4) jika pun satu orang yang berbeda pendapat ternyata pendapatnya salah maka tidak berarti bahwa orang itu kemudian harus kehilangan haknya untuk bersuara kembali.

Format komunikasi dalam sistem komunikasi libertarian dicirikan oleh:
1. Seimbangnya kekuatan antarsumber informasi dalam menerapkan kebebasan untuk  mengarah pada suatu kebenaran
2. Keseimbangan kekuatan untuk memaknai kebebasan antara komunikator dan komunikan, pluralitas isi pesan yang mengalir baik dari komunikator ke komunikan ataupun dari komunikan ke komunikator, penggunaan media atau saluran komunikasi secara bebas, kecenderungan memberi kebebasan dalam pemaknaan terhadap pesan yang dikonsumsi , umpan balik yang bersifat kritis dan tidak sekadar melihat persoalan dari satu sisi belaka, dan efek komunikasi yang muncul akan disikapi secara dewasa dan sama bebasnya dengan saat proses komunikasi itu terjadi.

Apabila sistem komunikasi lainnya terpusat pada kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa (dalam arti luas) maka sistem komunikasi libertarian dapat dikatakan mengabdi pada kepercayaan bahwa kebebasan individu akan membawa pada kesejahteraan karena berangkat dari kekuatan individu itu sendiri. Ini hanya bisa diperoleh jika masing-masing unsur yang sepakat menjalankan peran dan posisinya secara proporsional. Mandat sebagai batas keproporsionalan ini perlu dijaga dan saling dihormati sehingga intervensi mandat tidak dilakukan oleh satu unsur terhadap unsur lainnya. Apabila batas proporsi ini tidak dihormati maka yang akan terjadi adalah kesewenang-wenangan unsur tertentu, yang sama artinya dengan masuk pada perangkap autoritarian dalam bentuk yang lain.


Rangkuman Materi Komunikasi Organisasi

Rangkuman Materi Komunikasi Organisasi

7:08:00 am Add Comment

Dasar-dasar  Komunikasi Organisasional : Pengertian, Ruang Lingkup, dan Peranan Komunikasi

Pengertian Komunikasi Organisasional

Secara sederhana, komunikasi organisasi didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi di dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi ini mencakup semua proses verbal dan nonverbal, baik secara linier maupun transaksional. Dari definisi mengenai komunikasi organisasional, terdapat dua konsep utama yang perlu dipahami, yaitu konsep komunikasi dan konsep organisasi.

Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicatio. Kata asli dari communicatio adalah communis yang memiliki arti sama (seperti halnya dalam bahasa inggris common). “sama’ di sini maksudnya sama makna dan sama arti. Komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan komunikator dan diterima komunikan. Dengan demikian komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian ide dari sumber kepada penerima dengan tujuan tercapainya tujuan bersama.

Sementara itu organisasi adalah kelompok manusia yang secara sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan bersama tertentu. Dari definisi organisasi ini dapat dilihat beberapa hakikat organisasi, yaitu : pertama, yaitu bahwa organisasi merupakan sebuah sistem yang stabil dan mapan, baik dari segi hukum maupun sosial. Kedua, organisasi merupakan sekumpulan orang yang melakukan kerja sama. Ketiga, dalam suatu organisasi terdapat jenjang atau hierarki kepangkatan atau tungkatan karir. Setiap orang mempunyai tugas dan kewajiban sesuai dengan tingkat kepangkatannya, ada pimpinan dan ada bawahan. Dan keempat, dalam organisasi harus ada tujuan yang hendak dicapai.

Selanjutnya. Sebagai sebuah bidang terapan maka komunikasi organisasi dibangun oleh berbagai disiplin ilmu. Disiplin ilmu yang menonjol sumbangannya bagi komunikasi organisasi adalah psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi dan ilmu politik.

 

Perspektif dan Teori-teori Komunikasi Organisasional

Tiga perspektif dalam komunikasi organisasional adalah :

1.       The scientific management school, pandangan mekanistik tentang perilaku manusia dimotivasi secara ekonomi, dan akan merespon maksimum bila penghargaan materi diberikan sesuai dengan prestasi kerjanya.

2.       Human relation school, pendekatan ini berkembang sebagai reaksi terhadap perhatian yang dinilai terlalu berlebihan terhadap faktor-faktor fisik dalam mengukur keberhasilan organisasi. Salah satu asumsi yang sangat prinsipil dari pendekatan ini adalah kenaikan kepuasan kerja akan berakibat lanjut pada kenaikan produktivitas.

3.       System school, perpektif ini menekankan pada fungsi integrasi dan koordinasi pada proses, baik di dalam maupun di antara organisasi. Pendekatan ini dilakukan dengan mengombinasikan unsur-unsur yang baik dari dua pendekatan sebelumnya.

Teori-teori komunikasi organisasi

1.       Weick Theory of organizing, teori menggambarkan bagaimana sebuah benda (noun) “organisasi” dijadikan kata kerja (verb) “Pengorganisasian”. Perhatian teori ini adalah pada interaksi dan simbolisme dalam proses pengorganisasian. Tiga aspek yang menjadi perhatian weick dalam konsep proses pengorganisasian yaitu pemeranan (menghimpun lanjut), seleksi (memasukan seperangkat penafsiran ke dalam bagian yang dihimpun), dan retensi (penyimpanan segmen-segmen yang sudah diinterpretasikan untuk pemakaian pada masa mendatang).

2.       Structuration Theory, teori ini dikemukakan oleh Anthony Giddens, seorang sosiolog dari Inggris. Fokus utama structuration theory adalah bahwa hubungan antara structure dan agency harus didefinisikan dalam term dualitas struktur. Konsep ini mengemukakan bahwa struktur dihasilkan oleh agen manusia tapi pada waktu yang sama menjadi media di mana agency beroperasi.

3.       The theory of independent mindedness, teori ini menguji keefektifan komunikasi organisasi dengan melihat dua perspektif, yaitu :

  1. Ia memprediksi bahwa tenaga kerja lebih senang kepada supervisor yang memberikan bawahannya kebebasan untuk berekspresi dan menerima konsep diri bawahanya.
  2. Ia memprediksi bahwa tenaga kerja yang mendapat perlakuan seperti ini dari supervisornya akan memberikan keuntungan bagi organisasi karena mereka akan menjadi lebih produktif, lebih nyaman dengan pekerjaannya, dan lebih memiliki komitmen terhadap organisasi.

Teori ini mengasumsikan bahwa nilai yang dianut oleh masyarakat umum seharusnya diterima dan diterapkan dalam lingkungan kerja.

4.       Uncertainty reduction theory, dikemukanan oleh Berger dan Calabrase pada tahun 1975, dan dilanjutkan oleh Lester pada tahun 1987. Teori ini memusatkan perhatiannya pada proses sosialisasi anggota baru organisasi.

5.       A Theory of organizational Assimilation, Jablin – pakar teori ini – dan rekannya, Miller, mempresentasikan model empat tahap yang lebih memfokuskan perhatiannya pada cara tenaga kerja mempengaruhi organisasi mereka, sebagaimana mereka dipengaruhi oleh organisasi. Empat tahap tersebut adalah :

  1. Vocational socialization
  2. Anticipatory socialization
  3. Encounter
  4. Metamorphosis

 

Peranan Komunikasi dan Arus Informasi di dalam Komunikasi Organisasional

Peranan Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi ibarat oksigen bagi kehidupan manusia di dalam sebuah organisasi. Melalui komunikasi akan timbul partipasi individu anggota-anggota organisasi yang pada gilirannya partisipasi individu ini akan melahirkan kerja sama, dan ini merupakan hal yang sangat menunjang dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Beberapa tujua komunikasi organisasi di antaranya adalah : memberikan informasi, sebagai umpan balik, pengendalian, menciptakan pengaruh, membantu pemecahan masalah, membantu pengambilan keputusan, mempermudah perubahan, pembentukan kelompok, dan penjaga pintu atau penyaring informasi.

Secara garis besar, kegiatan komunikasi melibatkan empat fungsi, yaitu : fungsi informatif, regulatif, persuasif dan integratif. Selain itu ada pendapat lain yang menyampaikan tiga fungsi komunikasi dalam organisasi formal yaitu fungsi perintah, fungsi relasional, dan fungsi manajemen ambigu.

 

Arus Informasi dalam Organisasi

Arah arus informasi dalam komunikasi organisasional mencakup dua bagian besar, yaitu : komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi yang berlangsung di antara orang-orang yang berada di dalam suatu organisasi. Komunikasi ini mencakup komunikasi vertikal (downward dan upward communication), horizontal, dan diagonal atau cross-channel communication. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara suatu organisasi dan publik atau khalayak luar. Selain itu, dalam arus informasi dikenal pula istilah grapevine yang memiliki pengertian metode penyampaian pesan rahasia dari individu yang bukan dari saluran resmi.

Sementara itu, sifat aliran informasi dalam suatu organisasi ada tiga, yaitu serantak, berurutan, atau kombinasi dari keduannya. Dan dalam komunikasi organisasi terdapat pola-pola aliran informasi, yaitu pola roda dan pola lingkaran.

 

Budaya Organisasi : Suatu Konsep Menuju Efektivitas Organisasi

Pengertian Budaya Organisasi

Banyak definisi yang dikemukakan, baik oleh para ahli maupun praktisi mengenai budaya organisasi, satu di antaranya yang sangat operasional adalah : suatu nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam organisasi, sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau berperilaku. Budaya organisasi dapat bersumber dan dipertahankan melalui pendiri, seleksi, manajemen puncak dan sosialisasi. Budaya organisasi yang di dalamnya terdiri dari dua lapisan, yaitu : visible artifacts dan budaya itu sendiri perlu disosialisasikan kepada seluruh anggota dan dapat dipelajari dengan cara sederhana dan mudah, seperti melalui : cerita, acara-acara ritual, material, dan bahasa.

 

Budaya Organisasi Menuju Keberhasilan Organisasi

Robbins mengatakan bahwa ada empat variabel yang membuat efektivitas organisasi, yaitu organization’s culture, strategy, environment, dan technology. Budaya organisasi yang dapat menunjang keberhasilan organisasi adalah budaya yang kuat. Suatu budaya akan menjadi kuat apabila ditunjang oleh: 1) penyebaran nilai-nilai budaya, dan 2) tingkat komitmen anggota organisasi terhadap inti dari nilai-nilai yang ada.

Ada tujuh langkah untuk menentukan budaya organisasi yaitu : 1) mencari persepsi-persepsi yang ada dalam organisasi; 2) mencari persepsi mayoritas; 3) membuat key-words;  4) menentukan strategi sosialisasi; 5) pengaruh perencanaan strategi organisasi terhadap strategi implementasi budaya organisasi; 6) hasil key-words dituangkan ke dalam  bentuk slogan; 7) proses sosialisasi budaya organisasi.

Budaya organisasi selain memberikan manfaat bagi individu di dalamnya juga memberikan manfaat bagi organisasinya itu sendiri. Ada empat budaya yang dapat dikembangkan pada sebuah organisasi, yakni; 1) budaya adaptasi; 2) budaya partisipatif; 3) budaya misi; dan 4) budaya konsisten. Budaya organisasi bisa saja berubah bila terjadi sesuatu yang memungkinkan hal tersebut. Namun demikian, memelihara budaya organisasi tetap perlu dilakukan melalui 5 langkah, yaitu: 1) motivasi dari pimpinan; 2) keteladanan dari pimpinan; 3) organisasi harus adaptif terhadap subbudaya dan memperkayanya; 4) bimbingan dari pimpinan; dan 5) penjelasan dari pimpinan untuk saling bekerja sama di antara subbudaya yang ada.

 

Budaya Kerja Unggul sebagai Upaya Efektivitas Organisasi

Teori organisasi membahas persoalan apa yang membuat sebuah organisasi efektif, yaitu struktur organisasi yang tepat sehingga memiliki budaya kerja yang unggul. Budaya kerja yang unggul harus diaplikasikan dalam sebuah organisasi untuk mencapai keberhasilan atau efektivitas.

Budaya kerja pada sebuah organisasi biasanya dikaitkan dengan sistem nilai, norma, sikap, dan etika kerja yang dipegang oleh setiap karyawan. Empat elemen ini menjadi asas untuk mengawal setiap perilaku karyawan, cara mereka berpikir, berhubungan antara satu sama lain dan berinteraksi dengan lingkungannya. Nilai berperan sebagai alat ukur atau penentu dalam membuat suatu tindakan. Adapun norma merupakan peraturan-peraturan dan perilaku yang diterima dalam masyarakat. Sikap adalah kesediaan seseorang dari segi mental dan fisik untuk bertindak terhdap sesuatu. Etika adalah prinsip-prinsip kerja sama terbentuk dari gabungan unsur nilai, norma dan sikap yang disepakati bersama oleh kelompok.

Unggul selalu dikaitkan dengan peningkatan kualitas dan produktivitas. Untuk mendapatkan budaya kerja unggul atau cemerlang memiliki beberapa prasyarat, yaitu komitmen seluruh anggota, kesadaran akan pentingnya kualitas organisasi dan kesadaran akan sulitnya pencapaian keberhasilan serta hakikat keberhasilan yang tidak pernah berhenti pada sebuah terminal (sustain)

 

Dimensi-dimensi Komunikasi Organisasi

 

Bentuk-bentuk Komunikasi Organisasi

 

Bentuk-bentuk komunikasi organisasi mencakup bentuk komunikasi antar pribadi dan bentuk komunikasi kelompok.

Komunikasi antar pribadi yang menekankan pada definisi hubungan merupakan kegiatan komunikasi yang tidak mungkin dihindari, hal ini sesuai dengan salah satu dari 4 prinsip komunikasi antar pribadi.

Sedangkan komunikasi kelompok dapat dilihat dari komunikasi kelompok kecil (small group communication) dan komunikasi kelompok besar (large group communication) yang masing-masing memiliki aspek positif dan negatifnya.

 

Komunikasi Manajemen dalam Suatu Organisasi

 

Dalam komunikasi dan manajemen, komunikasi akan tercermin dan merupakan pondasi dalam setiap unsur dalam proses manajemen, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), directing (pembimbingan dan pengarahan), serta controlling (pengawasan).

Dalam kenyataannya, komunikasi adalah suatu proses integral dari fungsi manajemen itu sendiri. Banyak dibahas gambaran komunikasi sebagai suatu input dasar dan output dalam proses manajemen, juga real time (saat benar-benar terjadi). Sebagai seorang manajer, salah satunya harus secara simultan melakukan komunikasi.

Salah satu tanggung jawab penting dan sulit yang diemban manajer adalah komunikasi, karena kerja atau tugas manajer melalui komunikasi adalah menciptakan understanding (pengertian).

Keefektifan manajer dalam kemampuan yang begitu beragam, terlihat dari keterampilannya berkomunikasi

Terdapat empat proses dalam komunikasi manajemen, yaitu asking (bertanya), telling (memberitahu), listening (mendengarkan), dan undersatnding (memahami).

 

Peranan Pemimpin dalam Organisasi

 

Wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan antarpesona (interpersonal roles) yang pada gilirannya menyebabkan adanya tiga peranan informasi (information roles), dan ini pada gilirannya pula menyebabkan sang manajer melakukan peranan memutuskan (decision roles).

Wewenang yang formal dari seorang manajer secara langsung akan menimbulkan tiga peranan yang meliputi hubungan antarpesona yang mendasar, yaitu: (1) peranan tokoh (figurehead role), karena ia seorang tokoh, maka selain memimpin berbagai upacara di kantornya sendiri, ia juga diundang oleh pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara, (2) peranan pemimpin (leader role), sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas lancar tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya, (3) peranan penghubung (liaison role), sebagai penghubung seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang di luar jalur komando vertikal, baik secara formal maupun secara nonformal.

Peranan informasional adalah: (1) peranan monitor (monitor role), dalam melakukan peranannya sebagai monitor, manajer  memandang lingkungannya sebagai sumber informasi, (2) peranan penyebar (disseminator role): sebagai kebalikan dari peranannya sebagai penhubung (liaison role), (3) peranan juru bicara (spokesman role): peranannya sebagai juru bicara ada persamaan dengan peranannya sebagai penghubung. Perbedaannya dalam hal caranya, jika sebagai penghubung ia melakukan komunikasi secara antarpersonal atau kontak pribadi dan tidak selalu resmi, maka sebagai juru bicara tidak selamanya komunikasi dilakukan secara kontak pribadi, tetapi selalu secara resmi.

Peranan keputusan: (1) peranan wiraswasta (entrepreneur role), seorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya, (2) peranan pengendali gangguan (disturbance handler role), manajer memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan, (4) peranan perunding (negotiator role): studi mengenai karya manajerial dalam taraf apapun menunjukkan bahwa para manajer menggunakan waktunya yang banyak untuk perundingan.

 

 

Manajerial dan Gaya Kepemimpinan

 

Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi

 

Teori komunikasi organisasional kontemporer cenderung menerima definisi yang disampaikan oleh Tannenbaum, Weschler, dan Massarik (1961), (dalam Pace, 1983), yang menggambarkan kepemimpinan sebagai pengaruh interpersonal, memelihara situasi dan penugasan, melalui proses komunikasi, terhadap pencapaian suatu tujuan khusus atau berbagai tujuan. Esensi kepemimpinan dan managing (pengelolaan), dalam definisi ini adalah pengaruh interpersonal.

Kepemimpinan dan komunikasi adalah dua faktor yang saling terkait. Seperti penggunaan istilah, kepemimpinan terdiri dari pencapaian pengaruh interpesonal melalui komunikasi.

Banyak teori dan analisis tentang model manajerial dan gaya kepemimpinan, tetapi disini membahas enam macam yang cukup populer, yaitu: (1) Managerial Grid Theory (Blake & Mouton), (2) 3-D Theory (Reddin), (3) Situational Theory (Hersey & Blanchard), (4) Four-System Theory (Likert), (5) Continum Theory (Tanenbaum & Schmidt), dan (6) Contigency Theory (Fiedler).

Gaya kepemimpinan seorang manajer mempengaruhi bawahan atau pengikutnya didasari beberapa asumsi tentang karyawan dan apa saja motif mereka. Mc Gregor (dalam Pace, 1983), mengemukakan dua kutub asumsi atau kepercayaan bahwa manajer dan pimpinan memiliki tendensi untuk melakukannya. Mc Gregor menyebutkan Teori X dan Teori Y.

 

Pendekatan Antarpribadi dalam Komunikasi Organisasi

 

Gaya komunikasi adalah kekhasan, atau ciri-ciri cara ber-ekspresi dan cara memberi tanggapan dari seseorang ketika berkomunikasi.

Sembilan variabel atau aspek gaya komunikasi yaitu: (1) dominates, takes charge (menguasai, penentuan tugas), (2) dramatizes, jokes, and exaggerates (dramatisasi, lelucon dan membesar-besarkan), (3) argumentative, enjoys, heated discussions (argumentatif/beralasan, menikmati hangatnya diskusi), (4) uses expressive festures and facial expression (menggunakan ekspresi bahasa tubuh dan mimik muka), (5) makes immediate impression, leaves impression (membuat kesan dengan segera dan meninggalkan kesan), (6) calm, relaxed, and easygoing (tenang, santai, praktis), (7) attentive listener, empathetic (pendengar yang baik, berempati), (8) open with feeling and emotions (terbuka dengan perasaan dan emosi), (9) friendly, encouraging, and tackful (ramah, besar hati, bijaksana)

Kendala terhadap interaksi seseorang dengan yang lainnya dilakukan dengan pengenalan tiga ego states (sikap diri) yang dominant atau personalitas fisik menjadi aktif selama individu memberikan transaksi antarpesona. Bentuk persoalan ini sebagai parent (sikap diri orang tua) Adult (sikap diri dewasa), dan Child (sikap diri kanak) untuk menjelaskan sikap diri yang mendasar.

Setiap sikap diri mencerminkan beberapa gaya komunikasi yang dapat dikenali. Terdapat enam gaya komunikasi yang nampak dalam organisasi dari sikap diri: controlling (Parent) structuring (Parent), egalitarian (Adult), dynamic (Adult), relingushing (Child), withdrawing (Child)

 

Hubungan Manusiawi dan Masalah Kepemimpinan

 

Hubungan manusia dengan bidang pembahasan kepemimpinan merupakan bidang yang luas sekali. Orang mudah melaksanakan secara tidak sadar, menikmati kepemimpinan secara tidak sadar, maupun memiliki wewenang untuk menggunakan kemampuan kepemimpinannya.

Seberapa jauh ia berhasil menjadi pemimpin yang berwibawa hanya dapat diukur melalui prestasi kerjanya terutama dalam memperoleh partisipasi yang sukarela.

Partisipasi ini diperolehnya berdasarkan pengertian dari pihak yang memberi partisipasinya, bukan berdasarkan penggunaan wewenang resminya. Partisipasinya ini dapat berupa partisipasi dari lingkungan kerja secara langsung maupun dari lingkungan di luar pekerjaan. Semua ini lingkungan di dalam dan di luar lingkup pekerjaan akan menentukan seberapa jauh tujuan organisasi dapat dicapai dan diwujudkan. Untuk maksud inilah Hubungan Manusiawi dipergunakan, walaupun hanya merupakan suatu pendekatan saja yang pemanfaatannya tergantung dari kepekaan, perhatian masing-masing orang terhadap lingkungan dan orang dihadapi.

 

 

Kebijakan dan Iklim Komunikasi Organisasi

 

Kebijakan Komunikasi Organisasi

 

Kebijakan didefinisikan sebagai pernyataan umum yang dirancang untuk pedoman berpikir bagi setiap orang mengenai pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Pernyataan kebijakan memandu anggota organisasi pada tingkatan yang harus dilakukan dalam suatu situasi tertentu.

Lima syarat kebijakan dapat dikatakan efektif adalah mencerminkan tujuan organisasi, konsisten secara internal, memberikan keleluasaan dalam pengambilan keputusan, dibuat secara tertulis, dan dikomunikasikan kepada anggota organisasi.

Kebijakan komunikasi didefinisikan sebagai suatu penempatan tujuan yang ingin dicapai organisasi dengan memandang komunikasi. Kebijakan komunikasi ini biasanya mencakup garis pedoman dalam arus komunikasi, iklim komunikasi organisasi, kepuasan kerja, serta kepuasan komunikasi.

Burhan (1971) mengembangkan Communication Policy Preference Scale (Skala Pilihan Kebijakan Komunikasi) yang terdiri dari 35 item. Secara garis besar item-item pada skala tersebut menjawab lima pertanyaan besar berikut, yaitu mengapa berkomunikasi, apa yang harus dikomunikasikan, kapan komunikasi terjadi, siapa yang terlibat dalam komunikasi, dan bagaimana seharusnya manajemen organisasi berkomunikasi dengan karyawannya.

 

Iklim Komunikasi Organisasi

 

Seperti halnya iklim fisik atau iklim alam yang terdiri dari gabungan suhu, tekanan udara, kelembaban, sinar matahari, curah hujan serta kekuatan dan arah angin, maka iklim komunikasi adalah gabungan dari perilaku manusia, persepsi terhadap suatu peristiwa, respons antartenaga kerja, harapan-harapan, konflik-konflik interpersonal, dan kesempatan untuk berkembang dalam sebuah organisasi sepanjang tahun yang dirata-ratakan dari sejumlah tahun (Pace, 1983:124)

Setiap lingkungan kerja memiliki atmosfer kerja yang berbeda. Gibb (1986) dalam Curtis (1992) membagi iklim ke dalam dua kategori yaitu Supportiveness Climate (Iklim Mendukung) dan Defensive Climate (Iklim Bertahan). Kedua jenis iklim tersebut saling bertolak belakang satu sama lain. Iklim mendukung mempunyai karakteristik deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, kesamaan, dan provisionalisme. Sementara itu, iklim bertahan mempunyai karakteristik evaluasi, kontrol, strategi, kenetralan, keunggulan, dan kepastian.

 

 

Manajemen Konflik dalam Komunikasi Organisasi

 

Rintangan Komunikasi Organisasi

 

Dalam komunikasi organisasi, hal-hal yang menjadi rintangan komunikasi dapat berasal dari proses pengiriman dan penerimaan pesan atau faktor personal, serta dari fungsi sistem organisasi itu sendiri atau faktor organisasional.

Faktor personal lain yang sangat penting dalam memberikan kontribusi sebagai rintangan adalah persepsi manusia. Ini karena persepsi dapat mempengaruhi kemampuan manusia dalam memandang dan memahami suatu realita. Orang yang berbeda dapat mempunyai pemahaman yang berbeda terhadap suatu realita yang sama.

Sementara itu, faktor organisasional yang bisa memberikan kontribusi untuk menjadi rintangan komunikasi organisasi adalah kedudukan atau posisi dalam organisasi, hierarki dalam organisasi, keterbatasan komunikasi, hubungan yang tidak personal, sistem aturan dan kebijaksanaan, spesialisasi tugas, ketidakpedulian pimpinan, prestise, dan jaringan komunikasi itu sendiri.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi rintangan komunikasi tersebut adalah menetapkan lebih dari satu saluran komunikasi, menciptakan prosedur untuk mengimbangi distorsi pesan, menghilangkan pengantara antara pembuat keputusan dengan pemberi informasi, dan mengembangkan pembuktian gangguan pesan.

 

Konflik dan Kekuasaan dalam Organisasi

 

Tidak dapat dipungkiri, hampir semua organisasi pernah mengalami konflik. Konflik organisasi dapat terjadi pada berbagai tingkatan, yaitu pada tingkat interpersonal, antarkelompok, dan antarorganisasi (Miller, 2000:184). Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab timbulnya konflik dalam sebuah organisasi, baik yang berasal dari foktor internal maupun dari faktor eksternal. Penyebab internal merupakan penyebab yang berasal dari dalam organisasi, terutama dari diri anggota-anggota organisasi itu sendiri. Sedangkan penyebab eksternal adalah penyebab yang datang dari pihak lain di luar organisasi tersebut.

Konflik pada umumnya dianggap sebagai hal yang akan selalu membawa dampak negatif dan dapat menghancurkan organisasi. Pandangan ini tidak seluruhnya benar, karena konflik juga ternyata dapat menimbulkan dapampak positif yang membangun. Konflik dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi, atau sebaliknya menghambat pencapaian tujuan tersebut.

Pimpinan organisasi harus memiliki kemampuan mengetahui gejala konflik agar dapat  mencegah, mengarahkan, atau menghilangkannya. Menyelesaikan suatu konflik memang bukan pekerjaan yang sepele, berbagai hal harus dipertimbangkan agar dapat menghasilkan keputusan dan tindakan terbaik. Sebenarnya hal yang penting untuk dilakukan pimpinan adalah mencegah timbulnya konflik yang dapat mengarah negatif. Bila upaya pencegahan tidak dapat dilakukan, maka konflik harus diketahui sedini mungkin agar tidak berkembang menjadi parah. Ada lima karakteristik yang perlu ada untuk sebuah manajemen konflik (de Vito dalam Curtis, 2000:58), yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesamaan.

 

 

Perilaku dan Jaringan Komunikasi Organisasi

 

Pentingnya Proses dalam Perilaku Organisasional

 

Konsepsi proses pada dasarnya dikaitkan dengan masalah “bagaimana”, dan untuk sebagian besar dengan pertanyaan “mengapa”. Konsepsi itu menekankan dimensi perilaku dan dimensi interaksi dari suatu keadaan. Ia juga menekankan dimensi nilai yang sering kali diabaikan. Jadi proses mencakup seluruh dinamika yang mendasari sebagian besar isi dan masalah perubahan.

Berbicara tentang proses sebagai suatu dimensi yang penting untuk diperhatikan, mungkin ada gunanya untuk mempertimbangkan proses dari segi pandangan berbagai tingkat. Dalam suatu organisasi ada beberapa tingkat yang beroperasi dari orang-orang yang bekerja di dalam organisasi sampai seluruh masyarakat di mana organisasi itu berfungsi. Terdapat sembilan tingkat yang berbeda-beda yang dapat diidentifikasikan antara tingkat mikro (perorangan) dan tingkat makro (masyarakat).

Banyak model-model perilaku organisasional yang muncul selama 100 tahun yang lalu, dan hanya empat dari model itu yang penting dan cukup menonjol yang perlu dibahas lebih lanjut. Model tersebut adalah autocratic, custodial, supportive dan collegial. Keempat model ini mewakili secara historis evolusi pemikiran manajemen.

 

Jaringan Komunikasi dan Pengembangan Keorganisasian

 

Komunikasi keorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses aliran (pengiriman dan penerimaan) pesan-pesan yang berorientasikan tujuan di antara sumber-sumber komunikasi, dalam suatu pola dan melalui suatu medium atau media

Tujuan komunikasi keorganisasian adalah memberikan informasi; umpan balik; pengendalian; pengaruh; memecahkan persoalan; pengambilan putusan; mempermudah perubahan; pembentukan kelompok, menjaga pintu.

Komunikasi keorganisasian mempunyai suatu pola aliran atau jaringan. Dalam suatu organisasi dengan beberapa sumber (orang pada berbagai tingkat) pesan-pesan yang dikirimkandan diterima dapat mengikuti suatu pola tetap yang taat asas. Pola-pola seperti itu sangat berguna, dan dapat merupakan indikator yang baik.

Telah diadakan penelitian secara luas atas pola-pola aliran komunikasi dan dikenal sebagai penelitian jaringan komunikasi. Kebanyakan dari penelitian itu diadakan terhadap kelompok-kelompok kecil yang terkendali. Suatu jaringan merupakan suatu sistem dari berbagai titik komunikasi untuk pengambilan keputusan.

Dalam kebanyakan penelitian jaringan, suatu kelompok kecil (biasanya terdiri dari lima orang) diberi suatu tugas, dan kelompok ini berfungsi dalam komunikasi yang terkendalikan. Pengarahan komunikasi dikendalikan sesuai dengan jaringan yang berbeda-beda, pengaruh tiap jaringan terhadap prestasi dan kepuasan dipelajari.

Suatu jaringan komunikasi berbeda dalam besar dan strukturnya, misalnya mungkin hanya di antara dua orang, tiga atau lebih dan mungkin juga diantara keseluruhan orang dalam organisasi. Bentuk struktur dari jaringan itu pun juga akan berbeda-beda.

Peranan individu dalam sistem komunikasi ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu dengan individu lainnya dalam organisasi. Hubungan ini ditentukan oleh pola jaringan individu dengan arus informasi dalam jaringan komunikasi. Untuk mengetahui jaringan komunikasi serta peranannya, dapat digunakan analisis jaringan.

Pengembangan organisasi (PO) sebagai ancangan terhadap perubahan yang direncanakan dalam organisasi, beberapa tahun terakhir ini sangat banyak dipergunakan. Beberapa penulis telah mendefinisikan PO dengan cara yang berbeda-beda. Walaupun ada beberapa titik persamaan dalam definisi-definisi ini, juga tercermin beberapa tekanan khusus di dalamnya.

Ancangan PO terhadap perubahan memperlakukan organisasi sebagai suatu sistem, ungkap Pareek. Dalam hal ini PO berlainan dari penelitian tindakan. Sementara yang terakhir ini berusaha memecahkan satu persoalan tanpa banyak menghiraukan soal-soal yang berhubungan dalam organisasi, yang pertama mepertimbangkan seluruh organisasi. Ini berarti memahami organisasi dalam kaitan dengan lingkungannya, serta dinamika intern dari organisasi itu.

 

Strategi dan Inovasi dalam Komunikasi Organisasional

 

Strategi dan Solusi dalam Komunikasi Organisasional

 

Terdapat empat kategori yang memperkuat performa manusia dan organisasi, mencakup aktivitas-aktivitas: 1) Strategi training (pelatihan); 2) Strategi individual development (pengembangan individu); 3) Strategi organization development (pengembangan organisasi); dan 4) Strategi technical resource development (pengembangan sumber daya secara teknis).

Setiap kategori strategi secara khusus memilih pelatihan dan metode pengembangan yang didasarkan pada satu atau lebih perbedaan filosofi atau teori yang menghasilkan perubahan dalam human being (manusia). Mereka sering kali mengacu kepada tiga dasar pendekatan untuk memodifikasi perilaku: rational, behaviors, dan experential.

Selain berkonotasi “jangka panjang”, strategi manajemen juga mengandung konotasi strategi. Kata strategi sendiri mempunyai pengertian terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang. Artinya menyangkut hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar. Kalau dapat, maka ia akan terus hidup, kalau tidak, ia akan mati seketika.

Analisis digunakan secara ekstensif dalam suatu organisasi untuk menetapkan status yang terjadi, termasuk fungsi, program, dan aktivitas. Analisis digunakan untuk menemukan apa yang terjadi dan memutuskan apa kelebihan waktu yang telah diberikan. Seperti sebuah diagnosis medis atau diagnosis otomatis, diagnosis organisasional memberikan gambaran bagaimana system dalam organisasi berlangsung. Gambaran yang diperolah dari analisis kemungkinan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dan kemapanan prosedur untuk mengambil tindakan korektif (benar).

 

Inovasi dalam Organisasi.

 

Dalam kenyataannya, pemikiran inovasi berlangsung hampir di setiap organisasi, dan banyak sekali organisasi perguruan tinggi menganggap proses inovasi sebagai salah satu fungsi utama dalam organisasi yang berkaitan dengan produksi (menyangkut kegiatan apa yang telah dikerjakan) dan pemeliharaan.

Inovasi adalah proses pengadopsian ide-ide baru, sedangkan innovativeness adalah sifat dari unit pengadopsian, yaitu tingkatan yang diberikan suatu unit sebelum unit lain melakukan adopsi inovasi.

Proses inovasi dalam organisasi: (1) inovasi adalah sesuatu dari sejumlah kemungkinan yang direspons oleh organisasi untuk mempertemukan suatu tindakan kekuatan eksternal pada organisasi, (2) proses inovasi melalui sejumlah tahapan, mencerminkan peningkatan komitmen oleh organisasi, (3) proses ini tidak berjalan secara langsung, tetapi interaktif, (4) salah satu pengukuran paling baik dari efek inovasi adalah perubahan dalam efektif tidaknya seluruh organisasi.

Pengertian komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan.

Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus dari manusia. Tidak ada makhluk lain yang dapat menyampaikan bermacam-macam arti melalui kata-kata. Kata dapat dimanipulasi untuk menyampaikan secara eksplisit sejumlah arti.

Fungsi pesan dalam organisasi adalah untuk memberi informasi, membujuk, memerintah, memberi instruksi, dan mengintegrasikan organisasi. Berlo mengatakan pula bahwa fungsi utama dari pesan dalam organisasi adalah untuk produksi atau agar tugas-tugas organisasi dilakukan untuk inovasi atau menyelidiki alternatif dari tingkah laku yang baru bagi organisasi dan untuk pemeliharaan atau menjaga sistem dan komponennya agar tetap berjalan lancar. Sedangkan Greenbaumm mengemukakan fungsi pesan adalah untuk mengatur, untuk melakukan pembaharuan, integrasi, memberikan informasi dan instruksi.

Beratus-ratus ribu gerakan tubuh manusia yang berbeda-beda dapat dibuat sebagai sinyal komunikasi nonverbal, tetapi dalam bagian ini hanya dipilih beberapa gerakan dasar yang banyak digunakan orang. Di antaranya adalah yang berhubungan dengan suara manusia atau vokalik, gerakan badan seperti kepala, mata, bahu, tangan, kaki, sentuhan, sikap badan, penggunaan ruang atau jarak dan penggunaan waktu, serta metafora.

 

 

Kunci Jawaban Soal Latihan Mandiri Lingkungan Sosial Budaya LING1113

Kunci Jawaban Soal Latihan Mandiri Lingkungan Sosial Budaya LING1113

2:38:00 pm Add Comment
Sobat, salah satu cara untuk mengukur kemampuan kita dalam menyerap materi adalah dengan mengerjakan soal latihan. Setelah anda mengerjakan Soal Latihan Mandiri Lingkungan Sosial Budaya LING1113 Universitas Terbuka yang berisi 45 soal pilihan ganda. Berikut adalah Kunci Jawaban Soal Latihan Mandiri Lingkungan Sosial Budaya LING1113, Untuk itu buka kertas yang berisi jawaban yang sudah anda kerjakan, silahkan periksa jawaban anda dan cocokan dengan kunci jawaban. Jika skor anda diatas 80% berarti anda sudah menguasai materi, jika skor anda dibawah 80% berarti anda harus membaca dan memahami materi kembali. Cara menghitung skor adalah: Jumlah jawaban benar dibagi jumlah soal dikali 100%.


Kunci Jawaban Soal No. 1
A. salah, karena ingin selalu bekerjasama merupakan sifat sosial
B. salah, karena ingin berbagi pengalaman merupakan sifat sosial manusia
C. benar, karena ingin bekerja sendiri merupakan sifat manusia sebagai makhluk individu
D. salah, karena ingin menolong merupakan sifat manusia sebagai makhluk sosial.

Kunci Jawaban Soal No. 2
A. benar, karena merupakan alur eksistensi vital yang sesuai urutan
B. salah, karena alur eksistensi vital tidak sesuai urutan
C. salah, karena alur eksistensi vital tidak sesuai urutan
D. salah, karena alur eksistensi vital tidak sesuai urutan

Kunci Jawaban Soal No. 3
A. Salah, karena siklus hidrologi baru merupakan bagian
B. Salah, karena siklus merupakan bagian saja
C. Salah, siklus energi dan bahan merupakan bagian saja
D. Benar, karena seluruh siklus merupakan satu kesatuan

Kunci Jawaban Soal No. 4
A. salah, karena pernyataan benar
B. salah, karena pernyataan benar
C. salah, karena pernyataan benar
D. betul, karena pernyataan bahwa lingkungan sosial budaya sudah ada sebelum makhluk manusia ada dan diciptakan adalah tidak tepat  

Kunci Jawaban Soal No. 5
A. salah, karena homo politicus adalah makhluk yang mampu mengendalikan aturan hidup.
B. salah, karena homo faber adalah makhluk yang mampu menciptakan alat-alat penunjang kehidupan
C. betul, karena homo economicus adalah makhluk yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
D. salah, karena homo religius adalah makhluk berkeTuhanan

Kunci Jawaban Soal No. 6
A. salah; karena tinggal dalam suatu wilayah tertentu secara terus menerus merupakan unsur masyarakat
B. salah; karena antar warga saling berinteraaksi merupakan bagian dari masryarakat
C. salah, karena adat-istiadat yang bersifat kontinue merupakan bagian dari masyarakat
D. betul, karena tidak memilki unsur norma dan sistem nilai yang diakui bersama, bukan curu masyarakat

Kunci Jawaban Soal No. 7
A. salah, karena kerumunan adalah bagian dari bukan masyarakat
B. salah, karena perkumpulan adalah bagian dari bukan masyarakat
C. salah, karena golongan sosial adalah bagian dari non masyarakat akibat pengaruh dari faktor penyebabnya
D. betul, komunitas dan kelompok termasuk masyarakat

Kunci Jawaban Soal No. 8
A. salah, karena tidak sesuai modul
B. betul, 
C. salah, karena tidak sesuai modul
D. salah, karena tidak sesuai modul

Kunci Jawaban Soal No. 9
A. betul; karena kemampuan berpikir merupakan kebuadayaan sebagai hasil cipta
B. salah, karena hasil rasa meliputi jiwa manusia yang mewujudkan nilai masyarakat
C. Salah, perubahan permintaan dan atau penawaran tidak berhubungan dengan tingkat harga keseimbangan pasar dan jumlah barang di pasar
D. Salah, perubahan permintaan dan atau penawaran tidak berhubungan dengan tingkat harga keseimbangan pasar dan jumlah barang input produksi

Kunci Jawaban Soal No. 10
A. salah, karena pendidikan bukan bagian dari 7 unsur kebudayaan universal
B. salah, karena masyarakat bukan bagian dari 7 unsur kebudayaan universal
C. betul, ketiganya merupakan bagian dari 7 unsur kebudayaan universal
D. Salah, karena komunikasi tidak masuk dalam bagian dari 7 unsur kebudayaan universal

Kunci Jawaban Soal No. 11
A. salah, jkarena mistis adalah sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib yang ada di sekitarnya
B. betul, karena ontologis adalah sikap manusia yang tidak hidup lagi dalam kepungan kekuasaan mistis, mereka mengambil jarak dengan alam
C. salah, karena tahap fungsional adalah sikap dan alam pikiran yang semakin nampak dalam alam modern, tidak terpesona lagi dengan lingkungan mistis
D. salah, karena substansi bukan bagian dari tahap perkembangan budaya, melainkan sesuatu yang berdiri sendiri

Kunci Jawaban Soal No. 12
A. salah, karena adaptasi adalah suatu bentuk keinginan dan proses penyesuaian dari masing-masing pihak yang berintegrasi
B. betul, karena integrasi adalah proses penyatuan aktivitas hidup antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya sehingga tercipta suatu kesatuan yang utuh
C. salah, karena asimilasi adalah merupakan proses sosial, yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan dan kelompok
D. salah, karena sugesti adalah pandangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan diikuti oleh pihak lain.

Kunci Jawaban Soal No. 13
A. salah, karena Max Weber berpendapat bahwa disebut kota apabila penghuni setempat dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Jadi ciri kota adalah adanya pasar, dan sebagai benteng, serta mempunyai sistem hukum dll dan bersifat kosmopolitan
B. salah, karena Cristaller menyatakan kota berfungsi menyelenggarakan penyediaan jasa-jasa bagi daerah lingkungannya
C. salah, karena Sjoberg menyatakan bahwa kota adalah dimulai dengan timbulnya golongan literati atau berbagai kelompok spesialis yang berpendidikan dan non agraris sehingga muncul pembagian kerja tertentu
D. betul, karena Wirth mendefinisikan kota sebagai pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni noleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

Kunci Jawaban Soal No. 14
A. betul, karena political capital adalah fungsi kota sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibukota negara
B. salah, karena production center adalah fungsi kota sebagai pusat produksi
C. salah, karena divercified cities adalah kota-kota yang mempunyai fungsi ganda
D. salah, karena cultural center adalah fungsi kota sebagai pusat kebudayaan

Kunci Jawaban Soal No. 15
A. salah, karena ketiga faktor yang disebut merupakan bagian dari aspek fisik
B. salah, karena salah satu faktor yaitu pola vegetasi merupakan bagian dari aspek fisik
C. betul, karena ketiga faktor tersebut merupakan aspek ekonomi
D. salah, karena salah satu faktor yaitu topografi merupakan aspek fisis

Kunci Jawaban Soal No. 16
A. salah, karena tidak mempunyai pembagian kerja yang luas dan bervariasi bukan karakteristik masyarakat kota.
B. salah, karena tidak berfikir rasional bukan karakteristik masyarakat kota
C. betul, karena ketiga aspek karakteristik tersebut merupakan karakteristik masyarakat kota
D. salah, karena tidak mempunyai pembagian kerja yang luas dan bervariasi bukan karakteristik masyarakat kota

Kunci Jawaban Soal No. 17
A. betul, karena menurut pendapat Sutardjo Kartohadikusumo desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
B. salah, karena menurut Brunne desa adalah wilayah yang penduduknya terbatas antara 250 s.d 2.500 orang
C. salah, karena menurut Finch desa adalah suatu wilayah yang bukan merupakan pusat perdagangan
D. salah, karena menurut William desa adalah organisasi keseluruhan dari kehidupan sosial dengan wilayah yang terbatas

Kunci Jawaban Soal No. 18
A. salah, karena bentuk melingkar biasanya terdapat pada pola desa dimana pada suatu titik terdapat pusat-pusat tertentu yang menjadi daya tarik penduduk untuk bertempat tinggal;
B. salah, karena pola mendatar adalah pola desa dimana adanya kecenderungan penduduk untuk bertempat tinggal dengan mengikuti pola jalan
C. betul, karena ciri-ciri desa konsentris adalah desa dengan rumah-rumah penduduk yang berdiri di tengah-tengah pekarangan yang luas dengan jarak antar rumah yang agak jauh, dan dilengkapi bangunan kandang ternak, lumbung dsb
D. salah, karena bentuk memanjang biasanya terjadi pada tempat tinggal penduduk yang mengikuti pola aliran sungai atau pantai

Kunci Jawaban Soal No. 19
A. salah, karena memilki rasa persaudaraan yang rendah bukan ciri masyarakat paguyuban
B. salah, karena memilki jalinan emosional yang rendah bukan ciri masyarakat paguyuban
C. salah, karena memilki rasa persaudaraan yang rendah bukan ciri masyarakat paguyuban
D. betul, karena saling kenal dengan baik, memiliki rasa persaudaraan yang tinggi dan saling tolong-menolong atas dasar kekeluargaan merupakan beberapa ciri masyarakat paguyuban

Kunci Jawaban Soal No. 20
A. salah, karena dalam interaksi sosial belum pasti selalu terjadi kerjasama antara individu dan kelompok
B. salah, karena dalam interaksi sosial belum pasti selalu terjadi persaingan antar kelompok
C. salah, karena dalam interaksi sosial belum pasti selalu terjadi persaingan antar individu
D. betul, karena dalam interaksi sosial pasti selalu terjadi kehidupan bersama

Kunci Jawaban Soal No. 21
A. salah, karena syarat-syarat interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi
B. salah, karena syarat-syarat interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi
C. salah, jenis belajar rangkaian-tanggapan terjadi apabila retensi belajar berupa motorik atau gerak fisik atau C. salah, karena syarat-syarat interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi
D. betul, karena jawaban D adalah adanya kontak sosial dan komunikasi merupakan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial

Kunci Jawaban Soal No. 22
A. betul, karena cooperation adalah bentuk interaksi sosial dimana ada kerjasama atau usaha bersama antara orang per orang atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama
B. salah, karena akomodasi adalah suatu cara penyelesaian pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan
C. salah, karena kompetisi adalah suatu interaksi sosial yang terjadi karena individu atau kelompok saling bersaing
D. salah, karena toleransi adalah salah satu bentuk akomodasi tanpa persetujuan, tetapi dibutuhkan adanya saling pengertian

Kunci Jawaban Soal No. 23
A. salah, karena tidak sesuai dengan definisi dari Soerjani
B. betul, karena menurut Soerjani (1985), imanen artinya manusia dalam berevolusi tetap menjadi bagian utuh dari alam
C. salah, karena tidak sesuai dengan definisi dari Soerjani
D. salah karena tidak sesuai dengan definisi dari Soerjani

Kunci Jawaban Soal No. 24
A. betul, karena sesuai dengan definisi tentang aliran interaksionisme (LSB-Modul 4 KB.2)
B. salah, karena menurut LSB-Modul 4 KB.2 adalah definisi aliran determinisme
C. salah, karena menurut LSB-Modul 4 KB 2 adalah definisi aliran transaksionisme
D. salah, karena tidak sesuai definisi aliran manapun

Kunci Jawaban Soal No. 25
A. salah, karena budaya manusia bukan merupakan faktor objek fisik yang mempengaruhi persepsi lingkungan
B. betul, karena jarak, ukuran dan lokasi merupakan faktor-faktor objek fisik yang mempengaruhi persepsi lingkungan
C. salah, karena budaya manusia bukan merupakan faktor objek fisik yang mempengaruhi persepsi lingkungan
D. salah, karena budaya manusia bukan merupakan faktor objek fisik yang mempengaruhi persepsi lingkungan

Kunci Jawaban Soal No. 26
A. salah, karena privacy adalah keinginan atau kecenderungan pada diri seseorang untuk tidak diganggu kesendiriannya
B. salah, karena territoriality adalah suatu pola tingkah laku yang ada hubungannya dengan kepemilikan atau hak seseorang atau kelompok orang atas sebuah tempat atau lokasi geografis
C. betul, karena personal space adalah suatu batas maya yang mengelilingi diri kita yang tidak boleh dilalui oleh orang lain
D. salah, karena stress adalah beban mental yang timbul akibat suatu rangsangan yang dipersepsikan diluar ambang toleransi seseorang

Kunci Jawaban Soal No. 27
A. salah, karena modernization adalah salah satu bentuk perubahan sosial yang berasal dari revolusi industri, perubahan yang paling menonjol dalam proses modernisasi adalah perubahan teknik industri dari cara-cara tradisional menjadi cara-cara yang modern
B. salah, karena westernization diartikan sebagai gaya mengikuti cara barat menjadi modern
C. salah, karena growth adalah pembangunan yang diartikan sebagai pertumbuhan
D. betul, karena reconstruction adalah konsep pembangunan yang diartikan untuk membangun kondisi suatu negara yang telah hancur

Kunci Jawaban Soal No. 28
A. betul, karena sesuai dengan uraian Emil Salim dalam Kata Pengantar dalam buku “Hari Depan Kita Bersama”
B. salah, karena tidak sesuai dengan uraian Emil Salim dalam Kata Pengantar dalam buku “Hari Depan Kita Bersama”
C. salah, karena tidak sesuai dengan uraian Emil Salim dalam Kata Pengantar dalam buku “Hari Depan Kita Bersama”
D. salah, karena tidak sesuai dengan uraian Emil Salim dalam Kata Pengantar dalam buku “Hari Depan Kita Bersama”

Kunci Jawaban Soal No. 29
A. salah, karena penebangan kayu hutan berlebihan menyebabkan rusaknya lingkungan hutan
B. salah, karena penggalian tambang tembaga dan emas merusak lingkungan hutan tersebut
C. salah, karena padatnya pembangunan gedung dapat menimbulkan kerusakan fisik/alam (sanitasi)
D. betul, karena penambahan wilayah taman dapat menjadi paru-paru kota

Kunci Jawaban Soal No. 30
A. salah, karena tidak sesuai dengan pengertian yang dirumuskan oleh WCED
B. salah, karena tidak sesuai dengan pengertian yang dirumuskan oleh WCED
C. betul, karena pembangunan berkelanjutan menurut komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan (WECD) adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan generasi mendatang
D. salah, karena tidak sesuai dengan pengertian yang dirumuskan oleh WCED

Kunci Jawaban Soal No. 31
A. salah, karena perubahan evolusioner adalah perubahan yang tidak dikendalikan dengan lingkungan permisif
B. betul, karena perubahan revolusioner adalah bentuk perubahan sosial dimana perubahan tersebut bisa dikendalikan dan juga bisa tidak, tetapi dengan lingkungan yang dimanipulasikan
C. salah, karena perubahan dialektikal adalah perubahan yang tidak dikendalikan dan lingkungan permisif
D. salah, karena perubahan dipaksakan adalah perubahan yang dikendalikan dan dengan manipulasi lingkungan

Kunci Jawaban Soal No. 32
A. salah, karena akulturasi adalah proses pembauran dua unsur kebudayaan atau lebih, dengan tidak menghilangkan unsur-unsur aslinya
B. salah, karena asimilasi adalah penyesuaian/peleburan sifat-sifat asli yang dimiliki dengan sifat-sifat lingkungan di sekitarnya
C. salah, karena difusi adalah proses perembesan/penyebaran kebudayaan dari suatu pihak ke pihak lain
D. betul, karena sinkretisme adalah bentuk perubahan budaya yang berupa penyerapan unsur asing ke dalam unsur asli

Kunci Jawaban Soal No. 33
A. salah, karena Belanda dan Jepang bukan negara yang memulai pertama revolusi industri
B. betul, karena Inggris dan Perancis yang memulai revolusi industri
C. salah, karena Amerika dan Jerman bukan negara yang memulai pertama revolusi industri
D. salah, karena Spanyol dan Italia bukan negara yang memulai pertama revolusi industri

Kunci Jawaban Soal No. 34
A. salah, karena memperbaiki kualitas hidup manusia bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup manusia
B. salah, karena berusaha tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi adalah usaha membatasi agar supaya ekosistem dan biosfer masih mampu bertahan terhadap beban tanpa mengalami kerusakan
C. betul, karena memelihara dan menghormati komunitas kehidupan adalah prinsip yang mencerminkan kewajiban untuk peduli kepada orang lain dan kepada bentuk kehidupan lain sekarang dan masa mendatang adalah prinsip
D. salah, karena melestarikan daya hidup dan keragaman bumi adalah merupakan prinsip yang mengupayakan kelestarian sistem-sistem penunjang kehidupan

Kunci Jawaban Soal No. 35
A. betul, karena kebebasan berpendapat adalah bukan HDI
B. salah, karena panjang usia yang diukur dari harapan hidup sejak lahir merupakan komponen HDI
C. salah, karena tingkat pengetahuan dan pendidikan, yang diukur dari tingkat melek huruf dewasa serta lama bersekolah merupakan komponen HDI
D. salah, karena penghasilan yang diukur dari produk domestik bruto merupakan komponen HDI

Kunci Jawaban Soal No. 36
A. salah, karena kualitas hidup adalah salah satu indikator untuk mengukur pembangunan manusia/kualitas manusia
B. salah, karena keberlanjutan ekologi adalah salah satu indikator untuk supaya masyarakat dapat melestarikan ekologi dengan baik
C. salah, karena menjamin keberlanjutan penggunaan sumberdaya terbarukan dan meminimumkan sumberdaya tak terbarukan adalah indikator keberlanjutan sumberdaya alam
B. betul, karena berusaha tidak melampaui daya dukung ekosistem merupakan indikator berkelanjutan dimana akan mengukur efektifitas aksi untuk mengurangi konsumsi dan memantapkan jumlah penduduk

Kunci Jawaban Soal No. 37
A. salah, karena bidang ekonomi disini adalah modernisasi yang didukung oleh teknologi mampu menumbuhkan mekanisme ekonomi baru dengan pola-pola produksi, distribusi dan konsumsi
B. salah, karena bidang sosial adalah terjadi stratifikasi  sosial yang lebih kompleks, sedangkan mobilitas sosial semakin diperlancar  baik dalam arti perubahan status maupun secara lokal
C. salah, karena bidang politik adalah kekuasaan tidak hanya didasarkan pada status warisan atau legitimasi hukum, tetapi terbuka untuk semua
D. betul, karena pandangan hidup masyarakat adalah terjadinya perubahan sistem nilai yang menyerap dari unsur-unsur luar, cara berfikir dan penalaran yang lebih kritis dan rasional adalah dampak penerapan teknologi terhadap lingkungan sosial budaya

Kunci Jawaban Soal No. 38
A. salah, karena mengubah gaya hidup orang per orang belum dapat memberikan arah menuju masyarakat berkelanjutan pada tingkat internasional
B. salah, karena mendukung kreatifitas untuk memelihara lingkungan sendiri belum dapat memberikan arah menuju masyarakat berkelanjutan pada tingkat internasional
C. salah, karena menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan dan pelestarian belum dapat memberikan arah menuju masyarakat berkelanjutan pada tingkat internasional
D. betul, karena menciptakan kerjasama global dapat memberikan arah menuju masyarakat berkelanjutan pada tingkat internasional

Kunci Jawaban Soal No. 39
A. betul, karena memelihara disintegritas struktur sosial adalah termasuk tidak menjaga kelestarian lingkungan
B. salah, karena membina integritas sosial budaya termasuk menjaga kelestarian lingkungan
C. salah, karena meningkatkan keserasian sosial termasuk menjaga kelestarian lingkungan
D. salah, karena meningkatkan teknologi dan kemampuan bersama termasuk kemampuan hidup bermasyarakat termasuk menjaga kelestarian lingkungan

Kunci Jawaban Soal No. 40
A. salah, karena kaidah, norma dan aturan ditujukan untuk mengungkapkan, menjaga, dan melestarikan nilai tertentu
B. betul, karena sesuai penjelasan buku LSB, modul 6, KB.3 etika berarti adat-istiadat atau kebiasaan
C. salah, karena kaidah, norma dan aturan ditujukan untuk mengungkapkan, menjaga, dan melestarikan nilai tertentu
D. salah, karena kaidah, norma dan aturan ditujukan untuk mengungkapkan, menjaga, dan melestarikan nilai tertentu

Kunci Jawaban Soal No. 41
A. salah, karena teori etika teleologi adalah menjawab pertanyaan bagaimana bertindak dalam situasi konkret tertentu dengan melihat tujuan atau akibat dari suatu tindakan
B. salah, karena teori etika keutamaan adalah tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan juga tidak mendasarkan penilaian moral pada kewajiban pada hukum moral universal
C. betul, karena teori etika deontologi  adalah etika kewajiban yang harus dilakukan atau tidak berdasarkan norma dan nilai moral yang ada
D. salah, karena teori antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta

Kunci Jawaban Soal No. 42
A. salah, karena etika antroposentrisme adalah adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta
B. betul, karena etika anti spesiesisme adalah Teori etika lingkungan yang menuntut perlakuan sama bagi semua makhluk hidup, hanya karena alasan bahwa semuanya memiliki kehidupan
C. salah, karena etika ekosentrisme adalah mencakup komunitas ekologi seluruhnya, yaitu makhluk hidup dan benda-benda abiotis lainnya yang saling terkait satu sama lain
D. salah, karena etika yang berpusat pada kehidupan adalah manusia mempunyai kewajiban moral terhadap alam

Kunci Jawaban Soal No. 43
A. salah, karena mendasarkan penilaian dan pertimbangan moral  pada kriteria rasional menurut Keraf merupakan keunggulan etika utilitarianisme
B. salah, karena adanya kebebasan individu dalam menentukan sikap moral menurut Keraf merupakan keunggulan etika utilitarianisme
C. betul, karena manfaat yang dimaksudkan sering dilihat dalam jangka pendek menurut Keraf merupakan kelemahan etika utilitarianisme
D. salah, karena tidak mengutamakan kepentingan sendiri menurut Keraf merupakan keunggulan etika utilitarianisme

Kunci Jawaban Soal No. 44
A. betul, karena kewajiban untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan alam dan segala isinya menurut Taylor adalah kewajiban sikap hormat terhadap alam dan lingkungannya
B. salah, karena kewajiban untuk ikut mencampuri kebebasan organisme untuk berkembang adalah bertentangan dengan sikap hormat terhadap alam dan lingkungannya
C. salah, karena kesetiaan terhadap janji untuk tidak melestarikan binatang yang merusak alam adalah bertentangan dengan sikap hormat terhadap alam dan lingkungannya
D. salah, karena kewajiban untuk menyerahkan kelestarian alam kepada generasi penerusnya adalah bertentangan dengan sikap hormat terhadap alam dan lingkungannya

Kunci Jawaban Soal No. 45
A. betul, karena prinsip biospheric egalitarianism adalah pengakuan bahwa semua organisme dan makhluk hidup adalah anggota yang sama statusnya dari suatu keseluruhan yang terkait sehingga mempunyai martabat yang sama
B. salah, karena prinsip non-antroposentrisme adalah bahwa manusia merupakan bagian dari alam, bukan di atas atau terpisah dari alam
C. salah, karena prinsip realisasi diri adalah bahwa manusia merealisasikan dirinya dengan mengembangkan potensi dirinya
D. salah, karena hubungan simbiosis adalah hidup bersama secara saling menguntungkan


Sumber Latihan Mandiri Universitas Terbuka
Soal Latihan Mandiri Lingkungan Sosial Budaya LING1113

Soal Latihan Mandiri Lingkungan Sosial Budaya LING1113

1:30:00 am Add Comment
Sobat, salah satu cara untuk mengukur kemampuan kita dalam menyerap materi adalah dengan mengerjakan soal latihan. Kali ini soal yang diberikan adalah Soal Latihan Mandiri Lingkungan Sosial Budaya LING1113 Universitas Terbuka. Soal ini berisi 45 soal pilihan ganda. Untuk mempermudah siapkanlah kertas dan pensil, kemudian tulis jawaban anda pada kertas setelah itu cek pada halaman kunci jawaban, jawaban anda benar berapa. Jika skor anda diatas 80% berarti anda sudah menguasai materi, jika skor anda dibawah 80% berarti anda harus membaca dan memahami materi kembali. Cara menghitung skor adalah: Jumlah jawaban benar dibagi jumlah soal dikali 100%. Selamat Mengerjakan.


Soal Pilihan Ganda

Petunjuk: Untuk soal-soal berikut, pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
Pilihlah salah satu jawaban A, B, C, atau D yang dianggap paling tepat



1. Manusia sebagai makhluk hidup tidak mungkin terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Ini berarti bahwa manusia adalah sebagai makhluk yang mempunyai sifat sosial. Sebutkan salah satu pernyataan di bawah ini yang merupakan sifat manusia bukan sebagai makhluk sosial ......

 A. ingin selalu bekerjasama dalam suatu pekerjaan
 B. ingin selalu berbagi pengalaman dalam melakukan pekerjaan bersama 
 C. ingin selalu bekerja sendiri dalam menangani setiap pekerjaan 
 D. ingin selalu menolong teman

2. Hidup ditandai dengan adanya eksistensi vital, yaitu dimulai dengan …..

 A. Proses metabolime, kemudian pertumbuhan, perkembangan, reproduksi dan adaptasi internal yang selanjutnya berakhir.
 B. Proses metabolisme, kemudian perkembangan, pertumbuhan, reproduksi dan adaptasi internal, yang selanjutnya berakhir
 C. Proses adaptasi internal, kemudian pertumbuhan, perkembangan, reproduksi dan adaptasi internal yang selanjutnya berakhir
 D. Proses reproduksi, kemudian pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, kemudian adaptasi internal yang selanjutnya berakhir.

3. Lingkungan hidup terdiri dari berbagai proses ekologi dan merupakan satu kesatuan. Proses ini merupakan siklus yang mendukung lingkungan hidup itu sendiri. Siklus tersebut berupa ....

 A. siklus hidrologi yang mengatur tata perairan saja 
 B. siklus hara yang mengatur tata makanan saja 
 C. siklus energi dan bahan yang mengatur penggunaan danperubahan bentuk energi saja 
 D. seluruh siklus yang ada yang merupakan struktur dasar ekosistem 

4. Pernyataan yang berhubungan dengan lingkungan sosial budaya berikut ini yang paling tidak tepat adalah ...

 A. pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu lingkungan spatial
 B. sesuatu yang ruang lingkup ditentukan oleh pola-pola hubungan sosial dan dan tingkat rasa integritas
 C. lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka bumi
 D. lingkungan sosial budaya sudah ada sebelum makhluk manusia ada dan diciptakan

5. Dalam kedudukannya, manusia yang serba bisa adalah sebagai bagian dari kehidupan kolektif yang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka manusia dapat disebut sebagai ...
untuk membuat komoditi perikanan ..

 A. homo politicus 
 B. homo faber 
 C. homo economicus 
 D. homo religius 

6. Kesatuan manusia yang bergaul dan berinteraksi dapat dikatakan sebagai masyarakat apabila mempunyai unsur-unsur yang menjadi ciri suatu masyarakat. Berikut ini ada salah satu yang bukan merupakan unsur yang menjadi ciri masyarakat adalah ....

 A. tinggal dalam suatu wilayah tertentu secara terus menerus
 B. antar warga saling berinteraksi 
 C. mempunyai adat istiadat yang bersifat kontunu 
 D. tidak memiliki norma dan sistem nilai yang diakui bersama 

7. Dari kelompok kesatuan manusia berikut ini yang termasuk wujud dari masyarakat adalah ... ..

 A. kerumunan dan komunitas
 B. kelompok dan perkumpulan 
 C. kelompok dan golongan sosial 
 D. komunitas dan kelompok 

8. Kebudayaan adalah keseluruhan dari ungkapan-ungkapan jiwa manusia yang timbul dalam mengadakan berbagai hubungan timbal-balik di dalam suatu masyarakat, adalah pendapat dari ....

 A. E.B. Taylor 
 B. J. Ph. Dayvendak 
 C. Koentjaraningrat 
 D. Sol Tax 

9. Kemampuan berfikir dari orang-orang yang hidup bermasyarakat sehingga menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi , ini merupakan wujud kebudayaan yang paling tepat sebagai ......

 A. hasil cipta 
 B. hasil rasa
 C. hasil karsa 
 D. konsep tingkah laku 

10. Dari unsur-unsur di bawah ini yang merupakan bagian dari tujuh unsur kebudayaan universisal, yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat adalah ......

 A. bahasa, sistem pengetahuan, dan pendidikan 
 B. organisasi sosial, sistem peralatan dan masyarakat 
 C. sistem pengetahuan, sistem religi dan kesenian
 D. sistem mata pencaharian, sistem pergaulan dan komunikasi

11. Tahap perkembangan budaya dimana sikap manusia yang tidak hidup lagi dalam kepungan kekuasaan mistis,melainkan yang secara bebas ingin meneliti segala hal ikhwal, disebut tahap ...

 A. mistis 
 B. antologis
 C. fungsional 
 D. substansi 

12. Suatu proses sosial yang berupa penyatuan aktivitas hidup antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya sehingga tercipta suatu kesatuan yang utuh disebut ....  

 A. adaptasi
 B. integrasi
 C. asimilasi
 D. sugesti 

13. Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya, akibatnya hubungan sosial menjadi longgar, acuh dan tidak pribadi. Pendapat tersebut dikemukakan oleh ....

 A. Max Weber 
 B. Cristaller 
 C. Sjoberg 
 D. Wirth 

14. Dengan memperhatikan definisi kota yang dikemukakan oleh para ahli, maka kota dapat berfungsi sebagai pusat pemerintahan atau ibukota negara, ini disebut fungsi kota sebagai ....

 A. political capital 
 B. production center 
 C. divercified cities 
 D. cultural center 

15. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi suatu kota ditinjau dari segi ekonomi adalah ......

 A. pola vegetasi, topografi dan jenis tanah 
 B. pola vegetasi, ongkos minimum dan sumber bahan baku 
 C. ongkos minimum, efisiensi, dan jumlah penduduk 
 D. topografi, efisiensi, dan sumber bahan baku 

16. Masyarakat kota adalah sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu, hidup dan bertempat tinggal bersama di wilayah kota, dengan karakteristik sebagai berikut ...

 A. cenderung berfikir rasional, berdasarkan untung rugi dan tidak mempunyai pembagian kerja yang luas dan bervariasi; 
 B. cenderung tidak berfikir rasional, berdasarkan untung rugi dan hidup berdasarkan hukum yang disadap dari ilmu pengetahuan 
 C. berfikir rasional, hidup berdasarkan hukum yang disadap dari ilmu pengetahuan dan mempunyai pembagian kerja yang luas dan bervariasi 
 D. berfikir rasional, hidup berdasarkan hukum yang disadap dari ilmu pengetahuan dan tidak mempunyai pembagian kerja yang luas dan bervariasi 

17. Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri, adalah pendapat seorang tokoh ahli pedesaan bernama ....
 
 A. Sutardjo Kartohadikusumo
 B. Brunne 
 C. Finch 
 D. William 

18. Pola lokasi desa (pengaturan ruang lingkup desa), yaitu pengaturan lahan untuk perumahan, persawahan pertambangan dan penggembalaan ternak, jika diamati pola lokasi desa di pegunungan atau dataran rendah di Jawa zaman dulu pada umumnya menganut pola ....       

 A. melingkar
 B. mendatar 
 C. konsentris 
 D. memanjang 

19. Menurut Sanapiah Faizal dalam bukunya Asy’ari, ciri khas masyarakat pedesaan adalah sebagai masyarakat keluarga yang dapat dikatakan sebagai masyarakat paguyuban, karena ....

 A. saling kenal dengan baik, memilki keintiman yang tinggi, dan memiliki rasa persaudaraan yang rendah 
 B. memiliki keintiman yang tinggi, memiliki rasa persaudaraan yang tinggi dan memilki jalinan emosional yang rendah 
 C. memilki rasa persaudaraan yang rendah, memiliki jalinan emosional yang kuat dan saling tolong-menolong atas dasar kekeluargaan 
 D. saling kenal dengan baik, memiliki rasa persaudaraan yang tinggi dan saling tolong-menolong atas dasar kekeluargaan 

20. Interaksi sosial merupakan bagian yang sangat penting dari kehidupan sosial, karena dengan adanya interaksi sosial pasti selalu akan terjadi ...

 A. kerjasama antara individu dan kelompok
 B. persaingan antar kelompok 
 C. persaingan antar individu
 D. kehidupan bersama 

21. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan antara masing-masing individu perorangan, antara kelompok-kelompok manusia maupun antara individu perorangan dengan kelompok manusia, dan dapat disebut syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah ...

 A. adanya kontak sosial tetapi belum tentu ada komunikasi secara langsung 
 B. adanya kontak sosial dan tidak harus ada komunikasi secara langsung 
 C. tidak harus ada kontak sosial tetapi harus ada komunikasi 
 D. adanya kontak sosial dan komunikasi 

22. Bentuk interaksi sosial dimana ada kerjasama atau usaha bersama antara orang per orang atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama disebut ....

 A. cooperation 
 B. akomodasi 
 C. kompetisi 
 D. toleransi 

23. Hubungan manusia dengan lingkungannya bersifat imanen, artinya .....

 A. manusia menjadi penguasa di seluruh permukaan bumi 
 B. manusia dalam berevolusi tetap menjadi bagian utuh dari alam 
 C. manusia mencintai makhluk hidup lainnya sebagaimana sesama ciptaan Tuhan 
 D. manusia dilarang berbuat kerusakan di muka bumi 

24. Yang dimaksud dengan persepsi lingkungan aliran interaksionisme adalah ......

 A. aliran yang menganggap tidak semua stimulus yang sama akan memberikan R (tingkah laku) yang sama pada setiap orang 
 B. aliran yang berpendapat bahwa setiap perbedaan pada stimulus akan mengakibatkan perbedaan R (response tingkah laku)
 C. aliran yang menekankan bahwa tingkah laku yang muncul dari stimulus tertentu merupakan tingkah laku khusus pada tempat dan waktu yang khusus pula, bukanlah tingkah laku secara umum
 D. stimulus yang dapat memberikan rangsangan pada syaraf yang ditangkap oleh pancaindera 

25. Faktor objek fisik yang mempengaruhi persepsi manusia terhadap lingkungannya berikut ini adalah .....

 A. jarak, ukuran dan budaya manusia 
 B. jarak, ukuran dan lokasi 
 C. jarak, lokasi dan budaya manusia 
 D. ukuran, lokasi dan budaya manusia 

26. Bagaimana seorang individu mempersepsikan lingkungannya dapat dilihat dari gejala-gejala persepsi mereka terhadap ruang sebagai lingkungan tempat tinggal. Salah satu dari gejala-gejala persepsi terhadap lingkungan tersebut adalah suatu batas maya (tidak tampak) yang mengelilingi diri kita yang tidak boleh dilalui oleh orang lain, disebut ....

 A. privacy 
 B. territoriality 
 C. personal space 
 D. stress 

27. Konsep pembangunan yang diartikan untuk membangun kondisi suatu negara yang telah hancur yang diperkenalkan kepada negara-negara sekutu yang diakibatkan kalah perang oleh adanya perang dunia II, ini disebut ....

 A. modernization 
 B. westernization 
 C. growth
 D. reconstruction 

28. Urut-urutan dalam perkembangan teori/konsep pembangunan yang menjadi acuan pembangunan di Indonesiadiuraikan olah Emil Salim adalah .... 

 A. teori pembangunan berimbang; teori pembangunan memenuhi kebutuhan pokok; teori pemerataan; teori pembangunan dengan kualitas hidup
 B. teori pembangunan berimbang, teori pembangunan memenuhi kebutuhan pokok; teori pembangunan; teori pemerataan dengan kualitas hidup 
 C. teori pembangunan memenuhi kebutuhan pokok; teori pembangunan berimbang; teori pemerataan; teori pembangunan dengan kualitas hidup 
 D. teori pemerataan; teori pembangunan dengan kualitas hidup; teori pembangunan berimbang 

29. Berikut ini contoh-contoh dari dampak positif pembangunan wilayah di Indonesia yang berwawasan lingkungan, yaitu .....

 A. penebangan kayu hutan dalam volume yang besar untuk menambah devisa negara 
 B. pengambilan sumberdaya alam tambang tembaga dan emas di Tembagapura
 C. padatnya pembangunan gedung-gedung bertingkat di Jakarta 
 D. penambahan wilayah taman di Jakarta 

30. Pembangunan berkelanjutan menurut komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan (WECD) adalah ....

 A. perbaikan mutu kehidupan manusia dengan tetap berusaha tidak melampaui kemempuan ekosistem yang mendukung kehidupannya 
 B. upaya meleburkan atau melarutkan lingkungan ke dalam pembangunan 
 C. pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan generasi mendatang 
 D. upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia 

31. Bentuk perubahan sosial dimana perubahan tersebut bisa dikendalikan dan juga bisa tidak, tetapi denganlingkungan yang dimanipulasikan, disebut perubahan ...

 A. evolusioner 
 B. revolusioner 
 C. dialektikal 
 D. dipaksakan 

32. Bentuk perubahan budaya yang berupa penyerapan unsur asing ke dalam unsur asli, misalnya pembangunan gedung bertingkat banyak dengan teknologi modern, tetapi masih disisipi kebudayaan setempat yang bersifat kepercayaan misalnya menanam kepala kerbau, ini disebut ....

 A. akulturasi 
 B. asimilasi 
 C. difusi 
 D. sinkretisme 

33. Modernisasi adalah salah satu bentuk proses perubahan sosial yang berasal dari revolusi industri di negara ....

 A. Belanda dan Jepang
 B. Inggris dan Perancis
 C. Amerika dan Jerman 
 D. Spanyol dan Italia

34. Prinsip yang mencerminkan kewajiban untuk peduli kepada orang lain dan kepada bentuk kehidupan lainsekarang dan masa mendatang adalah prinsip ....

 A. memperbaiki kualitas hidup manusia 
 B. berusaha tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi
 C. memelihara dan menghormati komunitas kehidupan
 D. melestarikan daya hidup dan keragaman bumi

35. Di bawah ini adalah komponen-komponen Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index =HDI) kecuali .....

 A. kebebasan berpendapat 
 B. panjang usia yang diukur dari harapan hidup sejak lahir
 C. tingkat pengetahuan dan pendidikan, yang diukur dari tingkat melek huruf dewasa serta lama bersekolah
 D. penghasilan yang diukur dari produk domestik bruto 

36. Salah satu indikator berkelanjutan dimana akan mengukur efektifitas aksi untuk mengurangi konsumsi dan memantapkan jumlah penduduk berikut ini yang sesuai adalah indikator ....

 A. kualitas hidup
 B. keberlanjutan ekologi 
 C. menjamin keberlanjutan penggunaan sumberdaya terbarukan dan meminimumkan sumberdaya tak terbarukan 
 D. berusaha tidak melampaui daya dukung ekosistem 

37. Terjadinya perubahan sistem nilai yang menyerap dari unsur-unsur luar, cara berfikir dan penalaran yang lebih kritis dan rasional adalah dampak penerapan teknologi terhadap lingkungan sosial budaya yang menjangkau ....

 A. bidang ekonomi 
 B. bidang sosial 
 C. bidang politik 
 D. pandangan hidup masyarakat 

38. Salah satu prinsip yang mendefinisikan kriteria masyarakat berkelanjutan yang dapat memberikan arah menuju masyarakat berkelanjutan pada tingkat internasional adalah ....

 A. mengubah gaya hidup orang per orang 
 B. mendukung kreatifitas untuk memelihara lingkungan sendiri 
 C. menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan dan pelestarian 
 D. menciptakan kerjasama global 

39. Kemampuan suatu masyarakat dalam mencapai masyarakat yang berkelanjutan tidak bisa terlepas dari kemampuan masyarakat menjaga kelestarian sosial budayanya. Berikut ini beberapa hal upaya menjaga kelestarian lingkungan sosial budaya (menurut Kismadi, 1988), kecuali ....

 A. memelihara disintegritas struktur sosial
 B. membina integritas sosial budaya 
 C. membina integritas sosial budaya 
 D. meningkatkan teknologi dan kemampuan bersama termasuk kemampuan hidup bermasyarakat
 
40. Secara etimologi, etika mempunyai pengertian .....

 A. kaidah 
 B. adat-istiadat 
 C. aturan 
 D. norma 

41. Etika kewajiban yang harus dilakukan atau tidak berdasarkan norma dan nilai moral yang ada, disebut ....

 A. teori etika teleologi 
 B. teori etika keutamaan 
 C. teori etika deontologi 
 D. teori antroposentrisme 

42. Teori etika lingkungan yang menuntut perlakuan sama bagi semua makhluk hidup, hanya karena alasan bahwa semuanya memiliki kehidupan, disebut ....

 A. etika antroposentrisme 
 B. etika anti spesiesisme
 C. etika ekosentrisme 
 D. etika yang berpusat pada kehidupan
 
43. Di bawah ini yang merupakan kelemahan dari teori etika utilitarianisme menurut Keraf adalah ......

 A. mendasarkan penilaian dan pertimbangan moral  pada kriteria rasional 
 B. adanya kebebasan individu dalam menentukan sikap moral 
 C. manfaat yang dimaksudkan sering dilihat dalam jangka pendek 
 D. tidak mengutamakan kepentingan sendiri 

44. Menurut Taylor, kewajiban utama manusia sebagai pelaku moral terhadap alam sebagai subjek moral adalah menghargai dan menghormati alam. Salah satu wujud sikap hormat terhadap alam tersebut adalah ....

 A. kewajiban untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan alam dan segala isinya 
 B. kewajiban untuk ikut mencampuri kebebasan organisme untuk berkembang 
 C. kesetiaan terhadap janji untuk tidak melestarikan binatang yang merusak alam 
 D. kewajiban untuk menyerahkan kelestarian alam kepada generasi penerusnya 

45. Pengakuan bahwa semua organisme dan makhluk hidup adalah anggota yang sama statusnya dari suatu keseluruhan yang terkait sehingga mempunyai martabat yang sama, disebut ....

 A. prinsip biospheric egalitarianism 
 B. prinsip non-antroposentrisme 
 C. prinsip realisasi diri 
 D. hubungan simbiosis 
 
 
Untuk mengetahui jawabannya silahkan buka halaman Kunci Jawaban Soal Latihan Mandiri Lingkungan Sosial Budaya LING1113

Sumber Latihan Mandiri Universitas Terbuka