Negara
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari
berbagai suku bangsa dengan keberagaman bahasa, agama, kultur dan budaya,
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia,
dengan berbagai keberagaman yang kompleks tersebut Indonesia merupakan salah
satu negara multikultural. Selain sebagai negara multikultural, negara Indonesia
menganut sistem demokrasi dalam pemerintahan, negara Indonesia juga merupakan
salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, negara Indonesia memilih
demokrasi sebagai alat pembangunan untuk mencapai kesejahteraan, demokrasi
sangat baik dan penting di terapkan di negara multikultural seperti Indonesia.
Demokrasi
multikultural adalah produk bangsa Indonesia yang harus dijaga kelestarian
ditengah keberagaman dan kemajemukan masyarakat sehingga terciptanya kerukunan
yang saling mengisi dalam proses pembangunan bangsa ini. Pembangunan dengan
kesamaan visi baik secara ideologi politik, agama, ekonomi maupun budaya
merupakan faktor pendukung demokrasi multikultural. Susilo Bambang Yudoyono
(2012) mengatakan bahwa keberadaan demokrasi dan agama merupakan hasil
reflektif perjalanan suatu bangsa.
Demokrasi
di Indonesia mengalami kondisi pasang surut, agar kualitas demokrasi dapat
terjaga dengan baik prinsip demokrasi harus dikembangkan seiring pembentukan
nilai-nilai moral dalam struktur kekuasaan maupun masyarakat. Ada beberapa
masalah dalam demokrasi di Indonesia diantaranya adalah banyaknya partai
peserta pemilu, proses pilkada langsung yang belum matang, ketidak siapan
masyarakat dalam memainkan peran dalam demokrasi multikultural. Masalah
tersebut menjadi tantangan yang harus secara terus menerus diperbaiki dalam
lingkup kedamaian, harmonis dan etos kerja yang benar.
Untuk
memaksimalkan demokrasi multikultural kita harus mengaspirasi kepentingan dari
golongan kaum mayoritas dan kaum minoritas, keduanya harus diasosiasikan atau
berada dalam jaringan aspirasi politik yang dikombinasikan melalui pemahaman
tentang pentingnya multikultural secara menyeluruh. Kemajemukan masyarakat tidak
bisa dihindari tetapi harus kita gali dan laksanakan hidup rukun, aman,
berdampingan, harmonis, damai dan toleran serta koeksistensi.
Sebagai
negara multikultural dan negara demokrasi diperlukan rasa toleransi dari setiap
warga agar tercipta kerukunan, persatuan dan kedamaian dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, sikap toleransi harus dipupuk sejak dini, peran
pendidikan sangat penting untuk menjadikan generasi penerus bangsa memahami
pentingnya toleransi dalam sebuah negara multikultural. Pola pendidikan dalam
negara multikultural seperti Indonesia harus menekankan kepada keberagaman
masyarakat agar tidak terjadi konflik diantara warga. Selain itu diperlukan
pendidikan demokrasi dengan baik yang menekankan pentingnya konsolidasi
demokrasi multikultural agar tercipta perdamaian dan peningkatan demokrasi. Dalam
konsep psikologi pendidikan, sesuatu yang paling banyak mempengaruhi pribadi
sesorang adalah orang atau lingkungan. Yang perlu ditegaskan dalam pendidikan
multikultural adalah paradigma interkoneksitas yaitu : learning to think,
learning to do, learning to be, learning to live together.
Visi pendidikan yang dibangun bukanlah ideologisasi, tetapi humanisasi-spiritualisasi.
- Paradigma pendidikan merupakan satu hal yang sangat penting untuk membangun cara pandang cara hidup. Oleh karena itu, paradigma multikulturalisme sebetulnya ingin menawarkan bahwa cara pandang kita sebagai umat dalam kehidupan berbangsa tidak lagi logosentris, terpusat, tetapi desenter.
- Dalam kehidupan umat sendiri ada beban baik beban teologis maupun humanis