Saat ini Ilmu pengetahuan semakin berkembang dengan pesat,
perkembangan meliputi berbagai segi
kenyataan dalam alam semesta ini. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan,
tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati
dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu.
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab علم,
masdar dari عَـلِÙ…َ – ÙŠَـعْـلَÙ…ُ yang berarti tahu atau mengetahui. Menurut
konsep (Barat) Ilmu (knowledge) adalah pengetahuan manusia mengenai segala
sesuatu yang dapat di indera oleh potensi manusia (penglihatan, pendengaran,
pengetian, perasaan, dan keyakinan melalui akal atau proses berfikir (logika).
Pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematis merupakan formula yang
disebut sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam Al-Quran keduanya disebut
sebagai “ilmu”.
Al-Qur’an adalah sumber Ilmu Pengetahuan sekaligus
sumber ajaran Agama, yang mendorong manusia untuk “berpikir” dalam hal ini bisa
diartikan ”berfilsafat”.
Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam, hal ini
terlihat dari banyaknya ayat Al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam
posisi yang tinggi dan mulya disamping hadist-hadist nabi yang banyak memberi
dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11 :
“ Hai
orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: berlapang-lapanglah dalam
majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang di beri ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.
Didalam Al-Qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 800 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari Al-Qur’an sangat kental dengan nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam.
Didalam Al-Qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 800 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari Al-Qur’an sangat kental dengan nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam.
Dalam Ayat Al-Quran QS. Al-Alaq, (96):1-5,
artinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dalam ayat-ayat yang pertama kali turun surat Al-Alaq ayat 1-5 tergambar
dengan jelas betapa kitab suci Al-Quran memberi perhatian yang sangat serius
kepada perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu tidak hanya terbatas pada
pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah
dirumuskan dalam “lauhil mahfudz” yang disampaikan kepada kita melalui Al-Quran
dan As-Sunnah.
Dalam Al-Quran surat Al-Buruuj (85):21-22;
“Bahkan yang
didustakan mereka itu ialah Al-Quran yang mulia.”(21) yang (tersimpan) dalam
Lauhil Mahfudz.”(22).
Ayat di atas mengisyaratkan, bahwa ilmu Allah itu
melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Dari
penjelasan ini dapat dipahami bahwa Al-Quran itu merupakan sumber pengetahuan
dan ilmu pengetahuan manusia.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan memikul
amanah sebagai khalifah Allah di bumi yang pada dasarnya ditugaskan untuk
mengurus, memelihara, mengembangkan, mengambil manfaat bagi kesejahteraan
umat manusia.
Disebutkan dalam Al-Quran Q.S. Al-Ahzab(33): 73
“Sehingga
Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang
musyrikin laki-laki dan perempuan; Dan sehinggga Allah menerima taubat
orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”
Dalam Ayat Al-Quran QS. Al-Mulk, (67):1-5
1. Maha Suci Allah di tangan-Nyalah
segala kerajaan, dan dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2. Yang menjadikan mati dan hidup,
supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
3. Yang telah menciptakan tujuh
langit berlapis-lapis, kamu sekalian tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
4. Kemudian pandanglah sekali lagi
niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu
cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.
5. Sesungguhnya kami telah menghiasi
langit yang indah dengan bintang-bintang dan kami jadikan bintang-bintang itu
alat pelempar syetan, dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang
menyala-nyala.
Tentang hal itu mereka mempunyai perkiraan dan persangkaan, karena
mengambil kejahatan mereka dari fenomena-fenomena alamiah yang tumbuh dari
panas dan cahaya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud ialah
bintang-bintang yang dijadikan Allah sebagai hiasan langit dunia tidak akan
berpindah dari tempatnya dan tidak dipergunakan untuk melempar. Akan tetapi
dari bintang itu keluarlah cahaya yang membunuh jin atau melumpuhkannya.
Perkembangan imu pengetahuan yang luar biasa yang dicapai para ilmuwan biologi, embriologi, genetika, biologi sel, biografi kedokteran, reaksi genetika, dan terakhir klonning hewan sebagai rintisan klonning manusia telah melampaui seluruh ramalan masa depan manusia dan membuat banyak orang terkagum-kagum. Perkembangan dan pemanfaatan sains membuktikan bahwa alam semesta tidaklah tercipta secara kebetulan, karena bila didalamnya terdapat peraturan yang sangat teliti dan hukum yang sangat rapi untuk mengendalikan dan menjalankan alam semesta adanya peraturan dan hukum alam yang sangat akurat ini, tentu saja mengharuskan adanya sang pencipta dan pengatur yang maha berkuasa dan maha bijaksana.
Perkembangan sains yang dicapai para ilmuwan, serta pemanfaatannya yang sangat mengagumkan berkat perkembangan teknologi yang pesat baik yang diterapkan pada manusia, hewan maupun benda mati dan sebenarnya adalah sekelumit rahasia dan hukum alam yang mengendalikan dan mengatur seluruh benda yang ada yang dilekatkan Allah SWT pada benda secara sedemikian rupa, sehingga dapat sesuai dengan kondisi-kondisi yang ditetapkan bagimu.
Kemajuan ilmu tersebut merupakan hasil eksperimen ilmiah dan sains itu sendiri bersifat universal dalam arti tidak secara khusus didasarkan pada pandangan hidup tertentu akan tetapi pengguanaan dan pengambilannya tetap didasarkan pada pandangan hidup tertentu.
Oleh sebab itu walaupun penemuan ilmiah bersifat universal dalam arti tidak secara khusus asalkan pada pandangan hidup tertentu.
Perkembangan ilmiah dalam dunia islam saat ini bisa dikatakan sudah sangat berkembang, dengan selalu berpedoman dengan dalil-dalil Al-Q uran dan Al-hadits insa Allah perkembangan ilmiah akan semakin pesat. Penerapan ilmu ilmiah dalam islam harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi kita khususnya masyarakat islam agar tercapai keselarasan antar manusia, alam dan sang pencipta.
Perkembangan imu pengetahuan yang luar biasa yang dicapai para ilmuwan biologi, embriologi, genetika, biologi sel, biografi kedokteran, reaksi genetika, dan terakhir klonning hewan sebagai rintisan klonning manusia telah melampaui seluruh ramalan masa depan manusia dan membuat banyak orang terkagum-kagum. Perkembangan dan pemanfaatan sains membuktikan bahwa alam semesta tidaklah tercipta secara kebetulan, karena bila didalamnya terdapat peraturan yang sangat teliti dan hukum yang sangat rapi untuk mengendalikan dan menjalankan alam semesta adanya peraturan dan hukum alam yang sangat akurat ini, tentu saja mengharuskan adanya sang pencipta dan pengatur yang maha berkuasa dan maha bijaksana.
Perkembangan sains yang dicapai para ilmuwan, serta pemanfaatannya yang sangat mengagumkan berkat perkembangan teknologi yang pesat baik yang diterapkan pada manusia, hewan maupun benda mati dan sebenarnya adalah sekelumit rahasia dan hukum alam yang mengendalikan dan mengatur seluruh benda yang ada yang dilekatkan Allah SWT pada benda secara sedemikian rupa, sehingga dapat sesuai dengan kondisi-kondisi yang ditetapkan bagimu.
Kemajuan ilmu tersebut merupakan hasil eksperimen ilmiah dan sains itu sendiri bersifat universal dalam arti tidak secara khusus didasarkan pada pandangan hidup tertentu akan tetapi pengguanaan dan pengambilannya tetap didasarkan pada pandangan hidup tertentu.
Oleh sebab itu walaupun penemuan ilmiah bersifat universal dalam arti tidak secara khusus asalkan pada pandangan hidup tertentu.
Perkembangan ilmiah dalam dunia islam saat ini bisa dikatakan sudah sangat berkembang, dengan selalu berpedoman dengan dalil-dalil Al-Q uran dan Al-hadits insa Allah perkembangan ilmiah akan semakin pesat. Penerapan ilmu ilmiah dalam islam harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi kita khususnya masyarakat islam agar tercapai keselarasan antar manusia, alam dan sang pencipta.
WaAllahu a'lam bisshowab
ConversionConversion EmoticonEmoticon