FILSAFAT DAN ETIKA KOMUNIKASI (SKOM 4323)
MODUL 1 KONSEP-KONSEP PEMIKIRAN TENTANG FILSAFAT
KB 1.
Pengertian Filsafat
1. Filsafat sebagai Suatu Sikap, Sikap kedewasaan secara kefilsafatan adalah sikap yang menyelidiki secara kritis, terbuka dan selalu bersedia meninjau persoalan dari semua sudut pandang
2. Filsafat sebagai Suatu Metode. Berfilsafat adalah berpikir secara reflektif, yaitu berpikir dengan memperhatikan unsur di belakang objek yang menjadi pusat pemikirannya
3. Filsafat sebagi Kumpulan Persoalan. Pertanyaan bercorak kefilsafatan dan membutuhkan pemikiran mendalam untuk dapat menjawabnya
4. FIlsafat Merupakan Sistem Pemikiran. Hasil pemikiran disebut sistem filsafat
5. Filsafat Merupakan Analisis Logis. Tujuan filsafat adalah menyingkirkan kekaburan-kekaburan dengan cara menjelaskan arti dari sesuatu istilah. Menganalisis adalah menerapkan arti secara tepat dan memahami saling hubungan di antara arti-arti tersebut
6. Filsafat Merupakan Suatu Usaha untuk Memperoleh Pandangan secara Menyeluruh. Hakikat dari sesuatu, haruslah : Umum, dapat diterapkan secara luas. Abstrak, tidak dapat ditangkap panca indra, dan hanya dapat ditangkap dengan akal. Mutlak, harus terdapat pada sesuatu hal, sehingga halnya menjadi ada
Pengertian filsafat dalam kamus filsafat (1996 : 242)
Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik secara lengkap tentang seluruh realitas
Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar secara nyata
Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan : sumbernya, hakikatnya, keabsahannya dan nilainya
Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan
Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu Anda melihat apa yang Anda katakan dan untuk mengatakan apa yang Anda lihat
Menurut Descartes, tahapan untuk memulai perenungan filsafat, yaitu :
a. Menyadari adanya masalah
b. Meragu-ragukan dan menguji secara rasional anggapan-anggapan
c. Memeriksa penyelesaian-penyelesaian yang terdahulu
d. Mengajukan hipotesis
e. Menguji konsekuensi-konsekuensi
f. Menarik kesimpulan
KB 2.
Teori-teori Filsafat
A. Thales
- Filsuf pertama
- Semua berasal dari air, dan akan kembali ke air
- Alam semesta bersifat satu dengan hanya menunjukkan satu prinsip saja
B. Herakleitos
- Julukannya si gelap (ho skoteinos)
- Sesuatu dialam semesta ini merupakan sintesis dari hal-hal yang beroposisi
- Tidak ada sesuatu yang tetap dan mantap dialam semesta ini
- Perubahan merupakan satu-satunya kemantapan
- Menjadi merupakan perubahan yag tiada henti-hentinya melalui 2 cara : seluruh kenyataan merupakan arus sungai yang mengalir, seluruh kenyataan adalah api
- panta rhei kai uden menei : semuanya mengalir dan Tidak ada Sesuatu pun yang tinggal mantap
C. Paramenindes
- Menolak segala gerak dan perubahan di alam semesta ini
- Realitas merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak atau berubah
- yang ada itu ada, itulah kebenaran
- Dua pengandaian yang dapat membuktikan kebenaran : orang dapat mengemukakan bahwa yang ada itu tidak ada, orang dapat mengatakan bahwa yang ada serentak ada dan serentak juga tidak ada
C. Socrates
- Socrates dijatuhi hukuman mati dengan meminum racun diusia 70 tahun
- Dijatuhi hukuman mati karena : tidak prcaya pada banyak Tuhan/Dewa yang diakui oleh polis, mempunyai pengaruh kurang baik atas kaum muda, dengan cara menggoncangkan kemapanan dan kepastian yang sudah ada
- Berbuat jahat adalah kemalangan bagi seorang manusia dan bahwa berbuat baik adalah satu-satunya kebahagiaan hidup manusia. Jiwa merupakan intisari kepribadian manusia. Tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaemonia)
- Keutamaan yang membuat manusia menjadi seorang yang baik, harus dianggap sebagai pengetahuan : manusia tidak Berbuat salah karena sengaja, keutamaan itu satu adanya, keutamaan dapat diajarkan kepada orang lain
D. Plato
- Jiwa merupakan pusat atau intisari kepribadian manusia, dan jiwa manusia bersifat baka atau kekal
- Jiwa terdiri dari : bagian rasional, keberanian, keinginan
- Manusia makhluk sosial, sehingga menurut kodratnya manusia hidup dalam polis / negara.
- Negara ideal haruslah berdasar pada : ekonomis, para penjaga (dipimpin filsuf), tiga golongan (filsuf, prajurit-prajurit, petani pedagang dan tukang-tukang), komunisme dan perkawinan
E. Aristoteles
- Pemikiran filsafat tersusun secara sistematis : logika, filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi, retorika dan paetika
- tiga faktor dalam setiap perubahan : keadaan/ ciri terdahulu : dingin, keadaan/ ciri yang baru : panas, suatu substratum atau alas yang tetap : air
- Penyebab : efisien (sumber kejadian), final (tujuan), material (bahan), formal (bentuk yang menyusun bahan)
F. Al Kindi
Pengetahuan terbagi dua :
- Pengetahuan Ilahi,
- Pengetahuan manusiawi
KB 3.
Mahzab-mahzab Filsafat
A. Rasionalisme
- Dapat dipercaya oleh rasio atau akal
- Pengalaman hanya dipakai untuk meneguhkan pengtahuan yang telah didapatkan oleh akal, dan sesungguhnya akal tidak memerlukan pengalaman
- Metode Deduktif : suatu penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat khusus
- cogito ergo sum : aku berpikir maka aku ada #Rene Descartes
- Kebebasan adalah ciri khas kesadaran manusia yang berpikir
B. Empirisme
- Empiri atau pengalamanlah yang menjadi suber pengetahuan, baik pengalaman lahiriah maupun pengalaman batiniah
- Metode induktif : suatu penalaran yang mengambil ksimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat khusus
untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat umum
- Thomas Hobbes (filsafat adalah ilmu pengetahuan bersifat umum), John Locke (pengetahuan didapatkan dari pngalaman, dan akal adalah pasif pada saat pengetahuan didapatkan
- Pengalaman adalah awal dari semua pengetahuan, hanya pengalamanlah yang memberi jaminan akan kepastian
C. Idealisme
- Seluruh realitas itu bersifat spiritual / psikis dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidak ada
- Leibniz (sesuatu yang tanpanya sesuatu yang lain tidak akan ada), Hegel (semuanya yang real bersifat rasional dan semuanya yang rasional bersifat real
- Proses dialektik : metode yang mengusahakan kompromi antara beberapa pendapat dan keadaan yang berlawanan satu sama lain : tesa, antitesa, sintesa
D. Postivisme
- Filsafat berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif, sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak
- August Comte (perkembangan pemikiran manusia, baik manusia sebagai pribadi maupun manusia secara keseluruhan meliputi tiga zaman : teologis (kuasa-kuasa adikodrati), metafisis (kodrat dan penyebab), manusia berusaha menetapkan relasi-relasi persamaan atau ilmu pengetahuan dalam arti yang sebenarnya
E. Pragmatisme
- yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan membawa akibat yang bermanfaat secara praktis
- John Dewey : tugas filsafat adalah membrikan garis-garis pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup
F. Fenomenologi
- Edmund Husserl : hukum-hukum logika yang memberi kepastian, yang berlaku, tidak mungkin bersifat a posteriori, sebagai hasil pengalaman, tetapi bersifat a priori
G. Eksistensialisme
- Jean Paul Sartre (membagi ada atau tidak ada : ber ada dalam diri : berada dalam dirinya, berada itu sendiri & ber ada untuk diri : berada yang dengan sadar akan dirinya, yaitu cara berada manusia)
MODUL 2 FILSAFAT KOMUNIKASI : KAJIAN AWAL
KB 1.
Komunikasi sebagai Kegiatan Ilmiah
A. Pengertian Komunikasi
Fungsi komunikasi menurut Lasswell :
1. Pengamatan lingkungan
2. Korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan
3. Transmisi warisan sosial dari generasi ke generasi
B. Komunikasi sebagai Ilmu
1. Mempunyai Objek Tertentu
a. Objek Material : perilaku manusia
b. Objek Formal : situasi komunikasi
2. Sistematis
Kumpulan hal-hal yang disatukan kedalam suatu keseluruhan yang konsisten karena saling terkait
3. Universal
4. Metode
C. Lingkungan Komunikasi
1. Bidang Komunikasi
a. Komunikasi Sosial
b. Komunikasi Organisasi
c. Komunikasi Bisnis
d. Komunikasi Politik
e. Komunikasi Internasional
f. Komunikasi Antar Budaya
g. Komunikasi Pembangunan
h. Komunikasi Tradisional
2. Sifat Komunikasi
a. Komunikasi Verbal
1) Lisan
2) Tulisan
b. Komunikasi Nirverbal
1) Komunikasi kial
2) Komunikasi gambar
c. Komunikasi tatap muka
d. Komunikasi bermedia
3. Tatanan Komunikasi
a. Komunikasi Pribadi
1) Komunikasi Intrapribadi
2) Komunikasi Interpribadi
b. Komunikasi Kelompok
1) Komunikasi Kelompok Kecil : ceramah, forum, simposium, diskusi panel, seminar, curah saran (brainstorming), dsb
2) Komunikasi Kelompok Besar
c. Komunikasi Massa
1) Media Massa Cetak : surat kabar, majalah, dsb
2) Media Massa Eletronik : radio, televisi, film, dsb
d. Komunikasi Media : surat, telepon, pamflet, poster, spanduk, dsb
4. Tujuan Komunikasi
a. Mengubah Sikap
b. Mengubah Opini / Pendapat / Pandangan
c. Mengubah Perilaku
d. Mengubah Masyarakat
5. Fungsi Komunikasi
a. Menginformasikan
b. Mendidik
c. Menghibur
d. Mempengaruhi
6. Teknik Komunikasi
a. Informatif
b. Persuasif
c. Pervasif
d. Koersif
e. Instruktif
f. Hub. Manusiawi
7. Metode Komunikasi
a. Jurnalisme / jurnalistik
1) Cetak
2) Elektronik :
radio, televisi
b. Hubungan Masyarakat
c. Periklanan
d. Propaganda
e. Perang Urat Syaraf
f. Perpustakaan, dsb
KB 2.
Pokok Pikiran Filsafat Komunikasi
A. Pengertian FIlsafat Komunikasi
Lingkungan komunikasi menurut Joseph A. Devito :
1) Dimensi Fisik Lingkungan nyata / berwujud
2) Dimensi Sosial-psikologis Lingkungan yang berhubungan dengan kejiwaan komunikator dan komunikan
3) Dimensi temporal (waktu) Mencakup waktu dalam sehari dimana komunikasi itu berlangsung
B. Kajian Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis terhadap Komunikasi
1. Metafisika
Studi tentang sifat dan fungsi teori tentang realita
Metafisika berkaitan dengan
a. Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual dan individual dengan realita dalam alam semesta
b. Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab dan aturan
c. Problema pilihan, khususnya kebebasan versus determinisme pada perilaku manusia
Objek Metafisika
Ontologi : ada sebagai yang ada Ada yang Ilahi adalah keberadaan yang mutlak, yang sama sekali tidak bergantung pada yang lain
2. Epistemologi
Cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode dan batasan pengetahuan manusia
Metode ilmiah pada dasarnya dilandasi oleh
a. Kerangka pemikiran yang logis
b. Penjabaran hipotesisi yang merupakan deduksi dan kerangka pemikiran
c. Verfikasi terhadap hipotesis untuk menguji kebenarannya secara faktual
Beberapa teori kebenaran
a. Teori Korespondensi
Suatu pernyataan adalah benar apabila berkorespondensi (berhubungan) atau sepadan dengan kenyataan yang dituju oleh pertanyaan tersebut
b. Teori Koherensi
Suatu pernyataan adalah benar apabila koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar
c. Teori Pragmatik
Suatu pernyataan dianggap benar apabila konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis bagikehidupan manusia
3. Aksiologi
Cabang filsafat yang berkaitan dngan nilai-nilai seperti etika, estetika atau agama
4. Logika
Asas-asas dan metode penalaran secara benar
KB 3.
Pikiran sebagai Isi Pesan Komunikasi
Fungsi utama bahasa adalah untuk berhubungan dengan dunia konkret dngan menunjukkan aspek-aspek yang menarik dan dengan memberikan kepada dunia arah yang bermakna
A. Kemampuan Berpikir sebagai Ciri Khas Manusia
Tiga jenis makhluk hidup dengan roh yang tarafnya bertingkat-tingkat
1. Roh Vegetatif (Anima Vegetativa)
Roh yang paling rendah tarafnya yang dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan. Fungsi roh hanya terbatas pada makan, tumbuh menjadi besar dan berkembang biak
2. Roh Sensitif (Anima Sensitiva)
Roh ini dimiliki binatang. Selain menjadi besar dan berkembang biak, juga mempunyai perasaan, naluri, nafsu sehingga mampu mengamati, bergerak dan bertindak
c. Roh Intelek (Anima Intelektiva)
Roh yang lengkap, sehingga manusia menjadi besar, berkembang biak, bernafsu, bernaluri, bergerak,
bertindak, juga berpikir. Dengan berpikir, manusia memiliki kesadaran
1. Ciri Fisik
1) Bentuk tubuhnya yang dapat berdiri tegak
2) Dapat menggerak-gerakkan jari serta memutar-mutar tangan dan kakinya
3) Memiliki bentuk otak yang besar, serta sistem saraf yang tersebar dan rumit
2. Ciri Sosial
1) Dapat berbicara
2) Mampu menemukan hal-hal yang baru serta menghasilkan kemajuan-kemajuan di bidang budaya, ilmu dan teknologi
3) Pertumbuhan kerjasama dan persaudaraan yang makin lama semakin luas
3. Ciri-ciri khas manusia sebagai persona
1) Kesadaran diri
2) Berpikir reflektif
3) Diskriminasi etis
4) Mampu mengadakan penilaian/ penghargaan estetis
5) Kemampuan mentransedensi
B. Intensitas Berpikir
1. Berpikir dari Sensitivo Rasional
Manusia berpikri tentang realitas, diawali dengan pengalaman sebagai rekaman dari penginderaan terhadap ralitas yang dijumpainya sepanjang hidupnya
2. Berpikir sampat Metarasional
Manusia tidak puas hanya sekedar mengetahui, namun ingin membuka tabir-tabir realitas yang sifatnya spiritual, bahkan yang Ilahi.
Interpretasi adalah proses memperantarai dan menyampaikan pesan yang secara eksplisit dan implisit termuat dalam realitas
C. Pertimbangan Nilai
Pentingnya pemahaman nilai bagi seorang komunikator, karena sebelum memutuskan untuk mengkomunikasikan pesan, komunikator telah menetapkan suatu tujuan untuk menghasilkan efek tertentu. Masalah nilai melekat pada keterpautan antara sejumlah manusia yang terikat sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Pesan bersifat subjektif, artinya si subjek yang telah mengambil sikap dan isi pesan bersifat tertutup. Pesan bersifat objektif dapat dibuktikan kebenarannya oleh si peneliti
Penghalang bagi metode induktif
1. The idols of the tribe (idola tribus)
Berdasar pada kodrat manusia, pada ras manusia
2. The idols of the cave (idola specus)
Berdasar pada prasangka pribadi setiap orang
3. The idols of the market place idola fori)
Seseorang tidak membuat pembatasan pada term-term yang dipakai untuk berpikir dan berkomunikasi
4. The idols of the theatre (idola theatri)
Sikap seseorang dalam menerima tradisi otoritas secara membuta
MODUL 3 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI
KB 1.
Pengertian Etika
Etika mencoba untuk meneliti tingkah laku manusia yang dianggap merupakan cerminan dari apa yang terkandung dalam jiwanya atau dalam hati nuraninya. Yang menjadi objek etika adalah perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran penuh (implisit hati atau ucapan). Etika lebih ditujukan pada suatu sistem pengkajian, suatu sudut pandangan yang dalam islam lebih dikenal Ilmu Akhlak
Moral lebih ditujukan kepada suatu yang dikajji atau tingkah laku perbuatan itu sendiri, di dalam Islam sering disebut akhlak.
Etika disebut juga filsafat kesusilaan atau filsafat moral, yang berarti filsafat nilai atau aksiologi yang membicarakan nilai baik-buruk, sehingga etika merupakan filsafat yang sifatnya praktis
1. Etika Deskriptif
Bersangkutan dengan nilai dan ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah baik dan buruknya tingkah
laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat
2. Etika Normatif
Suatu ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau norma-norma yang dapat dipakai untuk menanggapi atau menilai perbuatan dan tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat
3. Etika Kefilsafatan
Mempersoalkan tentang arti-arti yang dikandung oleh istilah-istilah kesusilaan yang dipergunakan oleh
orang dalam membuat tanggapan-tanggapan kesusilaan
Norma adalah peraturan atau pedoman hidup tentang bagaimana seyogyanya manusia harus bertingkahlaku dan berbuat dalam masyarakat
a. Norma teknis
Hanya berlaku untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu atau untuk kegiatan-kegiatan sementara dan terbatas
b. Norma yang berlaku umum
a) Norma kepercayaan / keagamaan
Norma dari kitab suci, Tujuannya agar manusia beriman Sanksinya di akhirat nanti
b) Norma moral
Berhubungan dengan manusia sebagai pribadi, Pendukung norma ini adalah hati nurani manusia. Sanksi berupa penyesalan. Tujuannya adalah penyempurnaan manusia sebagai manusia
c) Norma sopan santun
Didasarkan atas kebiasaan, kesopanan, kepantasan atau kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Tujuannya untuk penyempurnaan manusia sebagai masyarakat, yaitu untuk kedamaian, ketertiban, keamanan dalam hidup bersama. Sanksi berupa cemoohan, hinaan dari masyarakat
d) Norma hukum
Pelaksanaannya dapat dituntut dan dipaksakan. Pelanggarannya ditindak dengan pasti oleh penguasa sah
Dalam masyarakat. Dasarnya adalah peraturan perundang-undangan.
KB 2.
Mahzab-mahzab Etika
1. Egoisme
Kaidah-kaidah atau peraturan-peraturan yang berlaku dalam egoisme adalah bahwa tindakan atau perbuatan yang paling baik adalah yang memberi hasil atau manfaat bagi diri sendiri untuk jangka waktu selama diperlukan atau dalam waktu yang lama
a. Hedonisme
Hedone (Yunani) : kesenangan, Tokoh : udoxus & Epicurus, "Hal yang baik adalah hal yang memuaskan keinginan manusia, teristimewa keinginan akan kesenangan
1) Hedonisme Etis
Kesenangan merupakan keharusan tindakan
2) Hedonisme Psikologis
Fakta kejiwaan manusia bahwa dalam hidupnya selalu berusaha mencari kesenangan
3) Hedonisme Egois
Mementingkan kesenangan diri sendiri
4) Hedonisme Altruistis
Segala perbuatan yang menghasilkan kesenangan yang sebsar-besarnya bagi jumlah manusia sebanyak-banyaknya
5) Hedonisme Universalistis
Manusia seharusnya mencari kesenangan yang sebanyak mungkin bagi kebahagiaan masyarakat banyak
6) Hedonisme Esttis
Faktor penentu baik dan buruknya suatu prbuatan adalah adanya keindahan
7) Hedonisme Religius
Manusia akan merasa senang apabila menjalankan kewajiban keagamaannya
8) Hedonisme Analitis
Suatu yang baik adalah yang menghasilkan konsekuensi-konsekuensi yang menyenangkan
9) Hedonisme Sintetis Empiris
Istilah baik tidak sama dengan menghasilkan kesenangan tetapi pengalaman menunjukkan bahwa tindakan baik itu menghasilkan kesenangan
10) Hedonisme Sintetis Apriori
Istilah baik dan menghasilkan kesenangan dianggap tidak sama artinya, tetapi yang satu perlu mempunyai
hubungan dengan yang lain atau di kualifikasi oleh yang lain.
b. Eudaemonisme
Eudaemonia (Yunani) : bahagia atau kebahagiaan Tujuan eudaemonisme adalah memperoleh kebahagiaan, baik kebahagiaan badaniah maupun kebahagiaan rohaniah. Sebab timbulnya rasa bahagia sebagai akibat adanya suatu keharmonisan, keselarasan, dan keseimbangan dalam dirinya sendiri dengan dirinya sendiri bahkan dengan alam sekitarnya. Perbedaan pokok dengan egoisme adalah pada kebahagiaan rohaniah. Pangkal dari kebahagiaan adalah pengalaman Kebahagiaan tercapai dalam kegiatan yang merealisasikan bakat-bakat dan kesenangan manusia (Aristoteles)
2. Deontologisme
Deon (Yunani) :yang diharuskan atau diwajibkan Baik buruknya atau benar salahnya suatu tindakan tidak diukur berdasarkan sifat-sifat tertentu dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan
a. Deontologisme Tindakan
Baik dan buruknya suatu tindakan dapat dirumuskan atau diputuskan dalam dan untuk situasi tertentu dan sama sekali tidak ada peraturan umum
b. Deontologisme Peraturan
Baik buruknya suatu tindakan diukur pada satu atau beberapa peraturan yang berlaku umum, dan
bersifat mutlak, tidak dilihat dari baik buruknya perbuatan tersebut
3. Utilitarianisme
Baik buruknya tindakan seseorang dilihat dari akibat yang ditimbulkannya
a. Utilitarianism Tindakan
Segala tindakan manusia akan mngakibatkan sedemikian rupa kelebihan akibat baik yang sebesar mungkin
b. Ultitarianisme Peraturan
Bertindaklah selalu sesuai dengan kaidah-kaidah yang penetapannya menghasilkan kelebihan akibat-akibat baik yang sebesar mungkin dibandingkan dengan akibat-akibat buruk. Suatu tindakan dianggap baik apabila pada akhirnya menghasilkan kelebihan akibat baik bagi berlakunya suatu praturan
4. Theonom
Kehendak Allah adalah merupakan ukuran baik buruknya suatu tindakan
a. Teori Theonom Murni
Suatu perbuatan dianggap benar atau susila apabila sesuai dengan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah kepada manusia Allah adalah sumber kebaikan, sumber kebijaksanaan maka apabila manusia ingin menjadi baik dan bijaksana ia harus mengikuti perintah Allah
b. Teori Umum Kodrat
Disebut juga Etika Perwujudan Diri Suatu perbuatan dinilai sejauh adanya manfaat yang diberikan akibat perbuatan itu
KB 3.
Pengertian Etika Komunikasi
1. Perspektif Politik
Pedoman etika :
a. Mengembangkan kebiasaan meneliti yang tumbuh dari pengenalan bahwa selama kita berkomunikasi, kita adalahsumber primer
b. Menumbuhkan kebiasaan bersikap adil dengan memilih dan menampilkan fakta dan pendapat secara terbuka
c. Mengutamakan motivasi umum daripada motivasi pribadi
d. Menanamkan kebiasaan menghormati perbedaan pendapat
2. Perspektif Sifat Manusia
Tindakan manusia yang benar-benar manusiawi adalah berasal dari seorang rasionalis yang sadar apa yang dilakukannya dan dengan bebas untuk memilih melakukannya (Aristoteles)
Etika komunikasi dinilai dari :
- maksud si pembicara
- sifat dari cara-cara yang diambil
- keadaan yang mengiringi
Tujuan atau maksud yang baik tidak akan membenarkan penggunaan cara-cara komunikasi yang tidak etis
3. Perspektif Dialogis
Sikap dan perilaku setiap partisipan komunikasi ditandai oelh kualitas, seperti kebersamaan, keterbukaan hati, kelangsungan, kejujuran, spontanitas, keterusterangan, tidak berpura-pura, niat yang tidak manipulatif, kerukunan, intensitas dan kasih sayang dalam arti tanggungjawab dari seorang manusia kepada manusia lainnya
Thomas Nielsen
Sikap-sikap yang perlu dipupuk untuk mencapai komunikasi yang etis
a. Penghormatan terhadap seseorang
b. Penghormatan terhadap ide, perasaan, maksud dan integritas
c. Sikap suka memperbolehkan, keobjektifan, dan keterbukaan pikiran
d. Penghormatan terhadap bukti dan pertimbangan yang rasional terhadap berbagai alternatif
e. Terlebih dahulu mendengarkan dengan hati-hati bersimpat sebelum menyatakan pendapat
John Mokay dan William Brown
Kondisi Dialog sebagai pedoman etika
a. Keterlibatan manusia dari kebutuhan yang dirasakan untuk berkomunikasi
b. Suasana keterbukaan, kebebasan dan pertanggungjawaban
c. Berurusan dengan isu dan ide nyata yang relevan dengan komunikan
d. Apresiasi terhadap perbedaan dan keunikan individual
e. Penerimaan terhadap ketidaksetujuan dan konflik dengan keinginan untuk menyelesaikannya
f. Umpan balik yang efektif
g. Saling menghargai dan diharapkan saling mempercayai
h. Ketulusan hati dan kejujuran dalam sikap terhadap komunikasi
i. Sikap yang positif untuk pemahaman dan belajar
j. Kemauan menerima kesalahan dan membiarkan persuasi
4. Perspektif Situasional
Faktor situasional atau kontekstual konkret
a. Peran dan fungsi komunikator terhadap khalayak
b. Standar khalayak mengenai kelogisan dan kelayakan
c. Derajat kesadaran khalayak tentang cara-cara komunikator
d. Tingkat urgensi untuk pelaksanaan usulan komunikator
e. Tujuan dan nilai khalayak
f. Standar khalayak untuk komunikasi etis
5. Perspektif Religius
Dalam kitab suci tertulis apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia
6. Perspektif Utilitarian
a. Adanya Kegunaan
b. Adanya Kesenangan
c. Adanya Kegembiraan
7. Perspektif Legal
Sesuai dengan peraturan yang berlaku dianggap perilaku komunikasi yang etis
ConversionConversion EmoticonEmoticon