Modul 4
Desain Penelitian
Desain penelitian pada dasarnya adalah sebuah rencana, sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variabel yang ditelitinya.
A. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pertama-tama harus diidentifikasi. Setelah diidentifikasi, harus diklaasifikasi ke dalam klasifikasi-klasifikasi variabel. Klasifikasi variabel bisa dilakukan berdasar nilai yang dilekatkan, berdasar posisinya dalam penelitian, berdasar fungsinya dalam penelitian, dan berdasar jenis data yang dikumpulkan.
B. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metode, sehingga desain penelitian yang digunakan juga dapat beragam. Keputusan mengenai desain penelitian apa yang akan dipakai juga dapat tergantung pada tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti. Desain penelitian yang disusun berdasarkan sifat-sifat masalah meliputi desain penelitian:
1. Historis
2. Deskriptif
3. Perkembangan
4. Kasus dan penelitian lapangan
5. Korelasional
6. Kausal komparatif
7. Eksperimental sungguhan
8. Eksperimental semu
9. tindakan
MODUL 5
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan diteliti. Sampel adalah sebagaian dari populasi. Dalam membuat definisi populasi, peneliti perlu membuat batasan dengan memperhatikan 3 unsur, yaitu isi, cakupan, dan waktu.
Populasi yang direncanakan oleh penelii disebut populasi target, sedangkan populasi yang didapat peneliti di lapangan disebut populasi survei. Populasi survei ini yang nantinya akan dibuat dalam kerangka sampel.
A. Konsep-konsep di dalam Populasi dan Sampel
1. Kerangka Sampel
Kerangka sampel bisa didefinisikan sebagai operasionalisasi populasi dalam bentuk daftar seluruh elemen populasi yang menggambarkan sedekat mungkin karakter populasi.
Dalam penyusunan kerangka sampel, ada dua konsep yang muncul berkaitan dengan penarikan sampel, yaitu sampling unit dan sampling element.
Sampling unit didefinisikan sebagai satuan yang digunakan peneliti untuk menarik sampel. Sedangkan sampling element didefinisikan sebagai satuan yang menjadi target akhir dalam proses penarikan sampel.
2. Desain Sampel
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat desain sample, yaitu:
a. Akurasi data
b. Ketersediaan sumber daya
c. Teknik pengumpulan data
3. Besaran Sampel
Untuk menentukan besaran sampel ada bebrapa hal yang perlu diperhitungkan, namun peneliti bisa menggunakan rumus Slovin.
Ket.:
n = besaran sampel
N = besaran populasi
⍺ (alpha) = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan
B. Teknik Penarikan Sampel
Dalam penelitian sosial terdapat dua macam teknik penarikan sampel, yaitu teknik penarikan sampel secara probabilita dan teknik penarikan sampel secara non-probabilita.
1. Teknik penarikan sampel secara probabilita
Terdapat empat cara yang bisa digunakan yaitu:
a. Teknik Pengmbilan Sampel Secara Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
b. Teknik Penarikan Sampel Sistematis (Systematical Sampling)
c. Teknik Penarikan Sampel Secara Stratifikasi (Stratified Sampling)
d. Teknik Penarikan Sampel Cluster (Cluster Sampling)
2. Teknik penarikan sampel secara non-probabilita
Teknik penarikan sampel secara non-probabilita terbagi ke dalam empat cara, yaitu:
a. Teknik Penarikan Sampel Aksidental
b. Teknik Penarikan Sampel Purposive
c. Teknik Penarikan Sampel Secara Kuota
d. Teknik Penarikan Sampel Snowball.
MODUL 6
Pengumpulan Data
Tahap yang harus dilakukan peneliti setelah ia selesai mengembangkan instrumen penelitian adalah melakukan pengumpulan data di lapangan.
Hal-hal yang berkaitan dengan pengumpulan data yaitu pengembangan alat ukur untuk instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif, dan teknik pengumpulan data kualitatif.
A. Validitas
Validitas berasal dari bahasa Inggris ‘validity’ yang berarti keabsahan. Secara konseptual, validitas mempersoalkan masalah kesesuaiann antara konsep dengan kenyataan empirik.
Validitas terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1. Validitas Permukaan (face falidity)
2. Validitas Kriteria (criterium validity)
3. Validitas Konstruk (construct validity)
B. Reliabiltas
Reliabiltas berasal dari bahasa Inggris ‘reliability’ yang berarti kemantapan. Reabilitas mempersoalkan kesesuaian antara hasil-hasil pengukuran di tingkat kenyataan empirik.
Ada aspek penting dalam reliabilitas, yaitu: dapat diandalkan, dapat diramalkan, dapat menunjukkan ketetapan.
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menilai reliabilitas alat ukur, yaitu: metode ulang, metode paralel, dan metode belah dua.
C. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kuantitatif
Di dalam penellitian kuantitatif terdapat beberapa bentuk penelitian yang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Diantaranya yaitu penelitian survei, penelitian eksperimen, dan penelitian analisis isi.
1. Penelitian Survei
Dalam penelitian survei terdapat beberapa jenis instrumen penelitian, yaitu:
a. Face-to-face-interview
b. Mail and self administered questionaire
c. Telephone interview.
2. Penelitian Eksperimental
Dalam penelitian eksperimen, peneliti memiiliki kemungkinan untuk memanipulasi situasi dan kondisi.
3. Penelitian Analisis Isi
Pengertian isi di sini bisa berbentuk teks, gambar, ide, pesan, arti, dan sebagainya. Salah satu perbedaan mendasar antara jenis penelitian ini dibanding penelitian survei dan penelitia eksperimantal adalah tidak adnya reaksi objek penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif memiliki sifat fleksibel. Tahapan yang harus dilakukan antara lain:
1. Melakukan persiapan
2. Memilih site
3. Menetukan strategi untuk masuk ke dalam site
4. Mendapatkan akses
5. Membangun Rapport
6. Mengumpulkan data
ConversionConversion EmoticonEmoticon