Konsep Stratifikasi Sosial

8:31:00 am
Konsep stratifikasi sosial adalah suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Pembedaan tersebut dilihat secara vertikal atau berjenjang. Pembedaan secara vertikal di sini maksudnya adalah akan ada individu yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan ada yang memiliki kedudukan lebih rendah. Pembedaan ini terjadi karena ada status berbeda yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat. Status ini diberikan oleh masyarakat berdasarkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Nilai yang dianggap tinggi oleh masyarakat akan tercermin dalam status yang tinggi dan sebaliknya nilai yang dianggap rendah akan tercermin dalam status yang rendah

Bagaimana status dapat dimiliki oleh setiap anggota masyarakat? Status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat begitu saja atau yang disebut dengan (ascribed status).

Setiap anggota masyarakat akan ditempatkan ke dalam kelas-kelas sosial atau strata berdasarkan kualitas yang dimiliki. Bila masyarakat menilai kualitas yang dimiliki oleh seorang anggota masyarakat rendah maka orang tersebut akan ditempatkan pada kelas yang rendah namun sebaliknya bila masyarakat menganggap kualitas yang dimilikinya tinggi maka masyarakat akan menempatkan orang itu pada kelas yang tinggi. Apakah hal ini berlaku sama dalam semua masyarakat ? Tentu tidak karena hal ini sangat terkait dengan nilai yang dianut oleh masyarakat.

Stratifikasi muncul dalam suatu masyarakat sangat terkait dengan nilai penghargaan terhadap sesuatu. Ketika dalam masyarakat ada sesuatu yang lebih dihargai dibandingkan yang lainnya maka saat itu pula akan muncul stratifikasi sosial.

Perpindahan anggota masyarakat dari satu strata ke strata lainnya dalam stratifikasi sosial kita kenal sebagai konsep mobilitas sosial. Terbagi atas mobilitas vertikal, merupakan pergerakan atau perpindahan status anggota masyarakat dari satu strata ke strata lainnya; dan mobilitas horisontal yang mengacu perpindahan individu di dalam satu lapisan strata.

Privilege, prestise dan power merupakan tiga dimensi yang dipergunakan oleh sebagian para sosiolog dalam menjelaskan stratifikasi sosial.

• Privilege berkaitan dengan kekayaaan atau ekonomi dari individu atau kelompok tertentu dalam suatu masyarakat. Faktor-faktor yang digunakan dalam mengukur privilege ini diantaranya adalah pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan kepemilikan.

• Prestise berkaitan dengan nilai-nilai kehormatan yang diyakini oleh suatu masyarakat dalam memandang hal tertentu yang melekat pada individu atau sekelompok orang. Pengukuran dimensi prestise ini sangat berkaitan dengan budaya suatu masyarakat

• power berkaitan dengan kekuasaan yang dimiliki oleh individu atau sekelompok orang. Berbicara mengenai kekuasaan tentu saja sangat berkaitan dengan kekuatan yang dapat mempengaruhi orang lain.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »