ISBD
dalam Perspektif Pendidikan Umum serta
Latar Belakang dan Arah Pengembangan MBB-ISBD
Pendidikan,
secara sederhana, didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan secara sadar
dan terencana untuk membentuk dan mengembangkan potensi diri
seseorang/sekelompok orang (peserta didik). Dimana, pendidikan diarahkan untuk
menghasilkan manusia yang unggul secara intelektual, anggun secara moral,
kompeten dan menguasai iptek serta memiliki komitmen tinggi untuk berbagai
peran sosial.
Di
Indonesia, pendidikan harus berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan pada Pancasila dan UUD 45. Salah satu jenis pendidikan yang diatur dalam
UU Sisem Pendidikan Nasional No.2/1989 adalah perihal pendidikan umum.
Pendidikan umum menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat 1) berpikir logis, kritis, dan kreatif; 2)
berkomunikasi secara efektif baik oral maupun menulis; 3) dapat membaca secara
ekstensif dan berprespekif; 4) menelusuri nilai moral dan estetik, relasi
sosial, dan berpikir kritis dalam hal kemanusiaan; 4) mengerti pentingnya
institusi sosial, etika, dan norma atau nilai, dan bagaimana individu2
mempengaruhi kejadian dan fungsi dalam institusi2 tersebut di dunia; 5)
menghargai ekspresi kreatif dan estetik dan juga pengaruhnya atau implikasinya
pada individual dan budaya; 6) mengekspresikan, mendefinisikan, dan menelusuri
secara logis pertanyaan-pertanyaan tentang segala sesuatu dalam atau melalui
matematika; 7) menggunakan teknologi komputer untuk berkomunikasi dan
menyelesaikan masalah; 8) mendapatkan fakta, konsep, dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan alam dan sosial, dalam
menerapkan proses ilmiah dalam fenomena alam; 9) mengartikan pentingnya
kesehatan dan nilai-nilai kehidupan manusia; 10) memanifestasikan komitmen
untuk belajar di sepanjang kehidupannya.
Pendidikan
Umum adalah pondasi dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan dasar
dan pengalaman di perguruan tinggi, yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
perilaku, dan nilai-nilai yang didapatkan dari pelajaran apapun yang
diperolehnya di Perguruan Tinggi. Pendidikan umum tidak dibatasi oleh disiplin
ilmu. Pendidikan umum ditujukan untuk mengembangkan nilai-nilai keterampilan
sosial peserta didik agar dapat hidup dalam suatu masyarakat.
Beberapa pakar
pendidikan mengatakan bahwa pendidikan umum merupakan pendidikan nilai (value education). Sebagian lagi
menunjukan pendidikan umum sebagai pendidikan kepribadian (personality education), pendidikan karakter (character building education), pendidikan kewarganegaraan, dan
sebagainya. Karena adanya unsur
pendidikan nilai, pendidikan kepribadian, pendidikan karakter dan pendidikan
kewarganegaraan, maka pendidikan umum selanjutnya diletakkan sebagai pondasi
bagi mahasiswa agar menjadi makhluk sosial dan budaya yang berilmu pengetahuan,
berwatak, berprilaku dan bertanggung jawab secara sosial dan budaya yang baik
di sepanjang hidupnya.
Dengan demikian,
pendidikan tentang nilai merupakan bagian dari pendidikan umum. Pendidikan
nilai merupakan isi dari pendidikan umum. Nilai tentang hidup dan kehidupan
manusia ditanamkan dari satu generasi ke generasi yang satu melalui apa yang
kita sebut dengan proses sosialisasi. Sekolah merupakan salah satu agen
sosialisasi yang besar peranannya dalam pembentukkan karakter seorang peserta
didik. Untuk itu sekolah/institusi pendidikan berperan dalam proses penanaman
nilai-nilai. Pendidikan nilai meliputi pendidikan tentang budi pekerti, nilai, norma
dan moral.
Budi pekerti
adalah buah dari budi nurani yang bersumber pada moral. Sementara, moral
bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada alam pikiran. Nilai adalah
gagasan atau konsep yang dipandang penting dalam hidup (ada dalam dunia ide),
dan dianggap sebagai pedoman hidup (ada
dalam dunia psycho-spiritual).
Nilai sebagai suatu
gagasan dapat dinilai atas nilai material, nilai kehidupan dan nilai spiritual.
Nilai material memaknai sesuatu karena tingkat kenikmatan material. Nilai
kehidupan memaknai sesuatu karena pertimbangan pentingnya sesuatu dalam
memenuhi standar kehidupan seseorang. Dan, makna spiritual memaknai sesuatu
atas keindahan, kebaikan dan kebenaran yang dinyawai oleh pandangan tentag
moral dan religiusitas. Kemampuan seseorang dalam menentukan nilai mana yang
paling penting dalam dirinya sangat berpengaruh pada pembentukan karakter dan
keterampilan sosialnya.
Nilai yang
menjadi pegangan hidup seseorang terdiri atas unsure etika, estetika dan moral.
Etika adalah suatu nilai yang mengatur seseorang atau kelompok dalam
bertingkah-laku dan bertindak sosial. Etika adalah ajaran tentang baik dan
buruknya suatu sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Sedangkan, estetika
adalah nilai yang menggambarkan keindahan.
Ilmu Sosial
Budaya Dasar (ISBD) adalah ilmu yang memiliki kompetensi penguasaan pengetahuan
tentang keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan
makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat, serta memahami dan menghormati
estetika, etika dan nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman bagi keteraturan
dan kesejahteraan hidup dalam menata hidup bersama dalam masyarakat.
Dengan melihat
kembali pada penjelasan sebelumnya tentang pendidikan umum, maka jelas
bagaimana ISBD merupakan bagian dan pendidikan umum. ISBD sebagai salah satu
pendidikan umum yang diberikan di tingkat pendidikan tinggi (perguruan tinggi) memiliki peranan yang
penting dalam sistem pendidikan di Indonesia, dan menjadi suatu ilmu dasar yang
wajib dimiliki setiap mahasiswa agar keilmuannya dapat berdampak baik bagi
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Bila kita melihat
kembali penjelasan sebelumnya tentang hakikat dari ISBD, dapat kita tarik
kesimpulan bahwa ISBD pada dasarnya adalah ilmu yang menanamkan nilai-nilai
berkehidupan bersama. Inilah yang
kemudian membuat ISBD sering juga disebut sebagai MBB-ISBD (Matakuliah
Berkehidupan Bersama-Ilmu Sosial Budaya Dasar).
Sebagai suatu
matakuliah, ISBD memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai. Dimana, visi pendidikan ISBD adalah membentuk
mahasiswa selaku individu dan makhluk sosial yang beradab, memiliki wawasan
serta keyakinan untuk bersikap kritis, peka dan arif dalam menghadapi persoalan
sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat. Sementara, misi pendidikan ISBD adalah: 1)
memberikan pengetahuan dan wawasan tentang keragaman, kesetaraan dan martabat manusia
sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat; 2)
memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika, moral, hukum dan budaya sebagai
landasan untuk menghormati dan menghargai antara sesama manusia; dan 3)
memberikan dasar-dasar untuk memahami masalah sosial dan budaya , serta mampu
bersikap kritis, analitis dan responsif untuk memecahkan masalah tersebut
secara arif di masyarakat.
Dengan melihat
pada visi dan misinya di atas, maka MBB-ISBD bertujuan untuk 1) mengembangkan
kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya yang baik, 2) mengembangkan
kemampuan menanggapi masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial budaya
secara kritis dan berwawasan luas, dan 3) mengembangkan
kemampuan menyelesaikan masalah-masalah tersebut secara halus, arif dan
manusiawi.
Masalah sosial
budaya adalah masalah atau peristiwa yang timbul akibat interaksi sosial dalam
kelompok masyarumbeakat yang bersumber pada perbedaan sosial budaya. Sedangkan,
masalah lingkungan sosial budaya adalah peristiwa atau kejadian yang timbul
akibat perbuatan tidak manusiawi yang merugikan warga lingkungan sosial budaya,
seperti keluarga, desa, kota, kelompok profesi dan sebagainya.
Untuk pencapaian
tujuan di atas, maka dalam materi MBB-ISBD mahasiswa diberikan pemahaman
tentang: 1) manusia sebagai makhluk budaya; 2) manusia dan peradaban; 3)
manusia sebagai individu dan makhluk sosial; 4) multikultural dan
kesederajatan; 5) manusia, moral dan hukum; 6) manusia, sains dan teknologi,
serta 7) manusia dan lingkungan. Pembahasan atas keseluruhannya merupakan ruang
lingkup dari ISBD.
Oleh karena ISBD
lebih bersifat pembahasan tentang fenomena sosial budaya, maka metode
pembelajarannya ditujukan untuk melatih kemampuan akan kepekaan, sikap kritis
dan kearifan dalam menanggapi dan menangani segala fenomena sosial budaya yang
terjadi di dalam masyarakat. Salah satu
metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran problem
based learning dengan menerapkan pendekatan student centre learning. Metode PBL (Problem Based Learning), secara sederhana, adalah suatu metode
pembelajaran yang didasarkan pada
penggunaan suatu (masalah atau kejadian) sebagai pemicu bagi siswa didik untuk
membangun kepekaan terhadap suatu masalah/kejadian yang terjadi/akan terjadi
dan pemikiran kritis serta kemampuan analitisnya dalam menanggapi dan menangani
masalah tersebut. Adapun sistem evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil
pembelajaran ISBD antara lain mencakup penilaian atas tingkat : knowledge, comprehension, application,
analysis, synthesis, dan evaluation.
(dirangkum dari
BMP Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Universitas Terbuka)
ConversionConversion EmoticonEmoticon